SOFKILL SINOPSIS LASKAR PELANGI

SINOPSIS FILM LASKAR PELANGI

Sutradara         : Riri Riza
Produser          : Mira Lesmana
Penulis            : Salman Aristo, Riri Riza, Mira Lesmana
Berdasarkan    : Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata
Pemeran          : Cut Mini, Ikranagara, Slamet Rahardjo, Mathias Munchus, Teuku Rifnu                              Wikana
Tanggal liris     : 26 September 2008
Durasi              : 125 menit
Bahasa             : Bahasa Indonesia

Cerita dari sebuah daerah di Belitung, yakni di SD Muhammadiyah. Saat itu menjadi saat yang menegangkan bagi anak-anak yang ingin bersekolah di SD Muhammadiyah. Kesembilan murid yakni, Ikal, Lintang, Sahara, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani tengah gelisah lantaran SD Muhammadiyah akan ditutup jika murid yang bersekolah tidak genap menjadi 10. Mereka semua sangat cemas. SD Muhammadiyah adalah SD islam tertua di Belitung, sehingga jika ditutup juga akan kasihan pada keluarga tidak mampu yang ingin menyekolahkan anak-anak mereka. Di sinilah anak-anak yang kurang beruntung dari segi materi ini berada.
Saat semua tengah gelisah datanglah Harun, seorang yang keterbelakangan mental. Ia menyelamatkan ke sembilan temannya yang ingin bersekolah serta menyelmatkan berdirinya SD Muhammadiyah tersebut. Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.
Semua kejadian tersebut sangat menghiasi kehidupan kesepuluh anak yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Bu Mus yang meupakan guru terbaik yang mereka milikilah yang telah memberikan nama tersebut untuk mereka. Karena bu Mus tahu mereka semua sangat menyukai pelangi. Saat susah maupun senang mereka lalui dalam kelas yang menurut cerita pada malam harinya kelas tersebut sebagai kandang bagi hewan ternak. Di SD Muhammadiyah itulah Ikal dan kawan-kawannya memiliki segudang kenangan yang menarik. Seperti saat kisah percintaan antara Ikal dan A Ling. Awalnya Ikal disuruholeh Bu Mus untuk membeli kapur di tokoh milik keluarga A Ling. Ia jatuh cinta pada kuku A Ling yang indah. Ia tidak pernah menjumpai kuku seindah itu. Kemudian ia tahu bahwa pemilik kuku yang indah tersebut adalah A Ling, Ikal pun jatuh cinta padanya.  Namun, pertemuan mereka harus di akhiri lantaran A Ling pindah untuk menemani bibinya yang sendiri.
Kejadian tentang Mahar yang akhirnya mnemukan ide untuk perlombaan semacam karnaval. Mahar menemukan sebuah ide untuk menari dalam acara tersebut. Mereka para laskar pelangi menari sperti orang kesetanan, hal tersebut dikarenakan kalung yang mereka kenakan dari buah yang langkah dan hanya ada di Balitong, merupakan tanaman yang membuat seluruh badan gatal. Alhasil mereka pun menari layaknya orang yang tengah kesurupan. Namun berkat semua itu akhirnya SD Muhammadiyah dapat memenagkan perlombaan tersebut. Namun, pada suatu ketika datanglah Flo, seorang anak yang kaya pindahan ari SD PN, ia masuk dalam kehidupan laskar pelangi. Sejak kedatangan Flo di SD Muhammadiyah tersebut yang membawa pengaruh buruk bagi teman-temannya terutama Mahar, yang duduk satu bangku dengan Flo. Sejak kedatangan anak tersebut nilai Mahar seringkali jatuh dan jelek sehingga membuat bu Mus marah dan kecewa.
Hari-hari mereka selalu dihiasi dengan canda dan tawa maupun tangis. Namun di balik semua kecerian mereka, ada seorang murid yang benama Lintang yakni anggota laskar pelangi yang perjuangannnya terhadap pendidikan perlu di acungi jempol. Ia rela menempuh jarak 80 km untuk pulang dan pergi dari rumahnya ke sekolah hanya untuk agar ia bisa belajar. Ia tidak pernah mengeluh meski saat perjalanan menuju sekolahnya ia harus melewati sebuah danau yang terdapat buaya di dalamnya. Lintang merupakan murid yang sangat cerdas. Terbukti saat ia, Ikal, dan juga Sahara tengah berada pada sebuah perlombaan cerdas cermat. Ikal dapat menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal,  dengan jawabannya yang membuat ia memenangkan lomba cerdas cermat. Namun sayang, semua kisah indah laskar pelangi harus diakhiri dengan perpisahan seorang Lintang yang sangat jenius tersebut. Lintangdan awan-kawan membuktikan bahwa bukan karena fasilitas yang menunjang yang akhirnya dapat membuat seseorang sukses maupun pintar, namun kemauan dan kerja keraslah yang dapat mengabulkan setiap impian.
Beberapa hari kemudian, setelah perlombaan tersebut Lintang tidak masuk sekolah dan akhirnya mereka kawan-kawan Lintang dan juga bu Mus mendapatkan surat dari Lintang yang isinya, Lintang tidak dapat melnjutkan sekolahnya kembali karena ayahnya meninggal dunia. Tentu saja hal tersebut menjadi sebuah kesedihan yang mendalam bagi anggota laskar pelangi.
Beberapa tahun kemudian, saat mereka telah beranjak dewasa, mereka semua banyak mendapat pengalaman yang berharga dari setiap cerita di SD Muhammadiyah. Tentang sebuah persahabatan, ketulusan yang diperlihatkan dan diajarkan oleh bu Muslimah, serta sebuah mimpi yang harus mereka wujudkan. Ikal akhirnya bersekolah di Paris, sedangkan Mahar dan teman-teman lainnya menjadi seseorang yang dapat membanggakan Belitung.
  
    A.  MOTIVASI
1.     Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau dalam bahasa Inggris to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu (driving force) . Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal (misalnya ingin belajar dengan baik agar mendapatkan lapangaan pekerjaan dengan gaji yang baik), maupun faktor internal (lapar ingin makan, haus ingin minum). Hal-hal yang mempengaruhi motif tersebut disebut motivasi.
Jadi motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan (Walgitio, 2014: 220). Sedang menurut Plotnik (2005 : 328), motivassi mengacu pada berbagai faktor fisiologis dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.
Selanjutnya menurut Walgito motivasi mengandung tiga aspek , yaitu :
a.    Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaan mental (berpikir dan ingatan).
b.     Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut.
c.     Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut.
Sedangkan menurut Plotnik seseorang yang termotivasi menunjukkan tiga ciri sebagai berikut:
a.   Anda terdorong berbuat atau melaksanakan sesuatu kegiatan.
b. Anda langsung mengarahkan energi anda untuk mencapai suatu tujuan                     tertentu.
c.  Anda mempunyai intensitas perasaan-perasaan yang berbeda tentang                      pencapaian tujuan tersebut.

2.     Siklus Motivasi
Telah dikemukakan bahwa timbulnya motif dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat dibedakan menjadi faktor fisik : yaitu kebutuhan makan, minum dan faktor psikologis : kebutuhan kasih sayang, harga diri, aktualisasi diri. Faktor kebutuhan ini merupakan faktor pemicu (driving state).
http://e3dsuccess.tripod.com/cycle.jpgDari faktor pemicu, timbul perilaku untuk mencapai tujuan. Perilaku tersebut merupakan alat untuk mencapai tujuan sehingga disebut instrumental behavior . Selanjutnya munculnya tujuan (goal) yang akan dicapai. Sehingga siklus dasar motivasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Tujuan yang akan dicapai bisa bersifat positif tetapi juga bisa bersifat negatif. Bersifat positif bila tujuannya adalah ingin mengejar atau mencapai sesuatu, misalnya, kegembiraan, kebahagiaan, ketenangan, kesegaran, kedamaian, kesehatan, kesejahteraan, kesejukan, keberhasilan dan keamanan. Dalam hal ini, tujuan membangun motivasi untuk mengejar keadaan yang positif. Bersifat negatif misalnya kalau tujuannya adalah ingin menghindari atau menolak sesuatu, misalnya bahaya ssakit, kesengsaraan, kegagalan, penderitaan, keadaan yang tidak menyenangkan. Dalam hal ini tujuan membangun motivasi untuk menghinari atau mencegah atau mengatasi keadaan yang negatif.
Teori motivasi yang terkait dengan film Laskar pelangi

         Laskar pelangi mencakup faktor motivasi eksternal yaitu keinginan untuk belajar dengan baik dan mencapai suatu kesejahteraan. Pada film laskar pelangi ke sepuluh anak ingin memulai sekolah di SD Muhammadiyah mereka tetap ingin bersekolah walaupun tidak mempunyai biaya yang cukup dan kondisi sekolah yang sangat tidak baik dan seadanya.Sesuai dengan teori aspek pertama motivasi dari Walgito yaitu Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan dan keadaan mental (berpikir dan ingatan). Pada suatu hari Bu Mus memaksa mahar untuk menjadi ketua dalam perlombaan karnaval pulau belitong melawan SD PN Timah, tetapi SD Muhammadiyah tidak memiliki biaya cukup untuk aksesoris perlombaan, akhirnya Mahar berfikir dan menemukan sebuah ide untuk menari di perlombaan tersebut, Mereka para laskar pelangi menari seperti orang kesetanan, hal tersebut dikarenakan kalung yang mereka kenakan dari buah yang langkah dan hanya ada di Balitong, merupakan tanaman yang membuat seluruh badan gatal. Pada akhirnya mereka pun menari layaknya orang yang tengah kesurupan. Namun berkat semua itu akhirnya SD Muhammadiyah dapat memenangkan perlombaan karena adanya suatu dorongan atau motif untuk memenangkan perlombaan tersebut dengan peralatan yang sederhana yaitu menggunakan beberapa helai daun dan rebana kecil.



Nama : Fanni Juliyani
Kelas : 4pa06
NPM : 12512750  

SINOPSIS FILM LASKAR PELANGI DAN TEORI MOTIVASI

SINOPSIS FILM LASKAR PELANGI

Judul Novel     : Laskar Pelangi
Pengarang       : Andrea Hirata
Tahun              : 2005

Cerita dari sebuah daerah di Belitung, yakni di SD Muhammadiyah. Saat itu menjadi saat yang menegangkan bagi anak-anak yang ingin bersekolah di SD Muhammadiyah. Kesembilan murid yakni, Ikal, Lintang, Sahara, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani tengah gelisah lantaran SD Muhammadiyah akan ditutup jika murid yang bersekolah tidak genap menjadi 10. Mereka semua sangat cemas. SD Muhammadiyah adalah SD islam tertua di Belitung, sehingga jika ditutup juga akan kasihan pada keluarga tidak mampu yang ingin menyekolahkan anak-anak mereka. Di sinilah anak-anak yang kurang beruntung dari segi materi ini berada.
Saat semua tengah gelisah datanglah Harun, seorang yang keterbelakangan mental. Ia menyelamatkan ke sembilan temannya yang ingin bersekolah serta menyelmatkan berdirinya SD Muhammadiyah tersebut. Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.
Semua kejadian tersebut sangat menghiasi kehidupan kesepuluh anak yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Bu Mus yang meupakan guru terbaik yang mereka milikilah yang telah memberikan nama tersebut untuk mereka. Karena bu Mus tahu mereka semua sangat menyukai pelangi. Saat susah maupun senang mereka lalui dalam kelas yang menurut cerita pada malam harinya kelas tersebut sebagai kandang bagi hewan ternak. Di SD Muhammadiyah itulah Ikal dan kawan-kawannya memiliki segudang kenangan yang menarik. Seperti saat kisah percintaan antara Ikal dan A Ling. Awalnya Ikal disuruholeh Bu Mus untuk membeli kapur di tokoh milik keluarga A Ling. Ia jatuh cinta pada kuku A Ling yang indah. Ia tidak pernah menjumpai kuku seindah itu. Kemudian ia tahu bahwa pemilik kuku yang indah tersebut adalah A Ling, Ikal pun jatuh cinta padanya.  Namun, pertemuan mereka harus di akhiri lantaran A Ling pindah untuk menemani bibinya yang sendiri.
Kejadian tentang Mahar yang akhirnya mnemukan ide untuk perlombaan semacam karnaval. Mahar menemukan sebuah ide untuk menari dalam acara tersebut. Mereka para laskar pelangi menari sperti orang kesetanan, hal tersebut dikarenakan kalung yang mereka kenakan dari buah yang langkah dan hanya ada di Balitong, merupakan tanaman yang membuat seluruh badan gatal. Alhasil mereka pun menari layaknya orang yang tengah kesurupan. Namun berkat semua itu akhirnya SD Muhammadiyah dapat memenagkan perlombaan tersebut. Namun, pada suatu ketika datanglah Flo, seorang anak yang kaya pindahan ari SD PN, ia masuk dalam kehidupan laskar pelangi. Sejak kedatangan Flo di SD Muhammadiyah tersebut yang membawa pengaruh buruk bagi teman-temannya terutama Mahar, yang duduk satu bangku dengan Flo. Sejak kedatangan anak tersebut nilai Mahar seringkali jatuh dan jelek sehingga membuat bu Mus marah dan kecewa.
Hari-hari mereka selalu dihiasi dengan canda dan tawa maupun tangis. Namun di balik semua kecerian mereka, ada seorang murid yang benama Lintang yakni anggota laskar pelangi yang perjuangannnya terhadap pendidikan perlu di acungi jempol. Ia rela menempuh jarak 80 km untuk pulang dan pergi dari rumahnya ke sekolah hanya untuk agar ia bisa belajar. Ia tidak pernah mengeluh meski saat perjalanan menuju sekolahnya ia harus melewati sebuah danau yang terdapat buaya di dalamnya. Lintang merupakan murid yang sangat cerdas. Terbukti saat ia, Ikal, dan juga Sahara tengah berada pada sebuah perlombaan cerdas cermat. Ikal dapat menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal,  dengan jawabannya yang membuat ia memenangkan lomba cerdas cermat. Namun sayang, semua kisah indah laskar pelangi harus diakhiri dengan perpisahan seorang Lintang yang sangat jenius tersebut. Lintangdan awan-kawan membuktikan bahwa bukan karena fasilitas yang menunjang yang akhirnya dapat membuat seseorang sukses maupun pintar, namun kemauan dan kerja keraslah yang dapat mengabulkan setiap impian.
Beberapa hari kemudian, setelah perlombaan tersebut Lintang tidak masuk sekolah dan akhirnya mereka kawan-kawan Lintang dan juga bu Mus mendapatkan surat dari Lintang yang isinya, Lintang tidak dapat melnjutkan sekolahnya kembali karena ayahnya meninggal dunia. Tentu saja hal tersebut menjadi sebuah kesedihan yang mendalam bagi anggota laskar pelangi.
Beberapa tahun kemudian, saat mereka telah beranjak dewasa, mereka semua banyak mendapat pengalaman yang berharga dari setiap cerita di SD Muhammadiyah. Tentang sebuah persahabatan, ketulusan yang diperlihatkan dan diajarkan oleh bu Muslimah, serta sebuah mimpi yang harus mereka wujudkan. Ikal akhirnya bersekolah di Paris, sedangkan Mahar dan teman-teman lainnya menjadi seseorang yang dapat membanggakan Belitung.
            Berdasarkan dalam teori motivasi yang terkaitkan dalam film laskar pelangi yaitu:
1. Herzberg-Teori2Faktor
Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang. Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain.
2. Teori Tiga Motif Sosial, David Mc. Clelland menyatakan bahwa ada 3 motif utama manusia dalam bekerja yaitu: (1) Kebutuhan untuk mencapai hasil (needs for achievemen) merupakan dorongan untuk berhasiI mencapai tujuan. (2) Kebutuhan akan kekuasaan (need for power) merupakan kebutuhan untuk membuat pihak lain berperilaku sesuai dengan kehendaknya. (3) Kebutuhan untuk aplikasi (needs for affiliatio) merupakan keinginan akan hubungan persahabatan dan antar pribadi. Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa manusia pada hakekatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain. seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi jika mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain.

Daftar Pustaka

Stephen P Robbins –Timothy A Judge, 2007, Perilaku Organisasi, Salemba Empat,                        Jakarta

Handoko, Hani T, Dr.MBA dan Reksohadiprodjo Sukanto, Dr. M.Com.1996. Organisasi             Perusahaan. Edisi kedua Yogyakarta : BPFE

Nama : Fanni Juliyani
Kelas : 4pa06
Npm : 12512750

SINOPSIS FILM MERAH PUTIH

ANALISIS FILM MERAH PUTIH

Judul Film    : Merah Putih

Tahun           : 2009
Sutradara      : Yadi Sugandi

Pemain        : Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola, Teuku                                Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Rudy Wowor, dan Astri Nurdin.

Film Merah putih semi dokumenter yang menghabiskan biaya kira-kira Rp 60 miliar ini bercerita tentang sekelompok pejuang kemerdekaan yang harus bersatu untuk bertahan dari pembunuhan dan penjajahan. Berjuang sebagai pejuang gerilya, untuk menjadi anak-anak bangsa yang sesungguhnya, terlepas dari konflik pribadi dan perbedaan yang besar dalam kelas sosial, suku, daerah asal, agama, dan kepribadian.
Film ini didedikasikan untuk dua orang pahlawan Indonesia, yaitu Letnan Satu R.M. Subianto Djojohadikusumo dan Kadet R.M Sujono Djojohadikusumo dan semua pahlawan  yang telah berjuang dan gugur untuk kemerdekaan Indonesia.
Film ini menceritakan kisah 5 orang Pejuang Indonesia yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Amir seorang muslim yang mempunyai istri bernama Melati, Marius seorang anak priyayi yang kaya raya, kemudian ada Surono yaitu teman Marius yang masih memiliki seorang kakak perempuan bernama Senja, ada juga Thomas seorang kristen dari Sulawesi yang ingin jadi perwira karena keluarganya mati dibunuh oleh tentara-tentara Belanda, dan yang terakhir adalah seorang pemeluk agama Hindu dari Bali yang tidak disebutkan namanya.
Kisah dimulai dari pendaftaran masuk sebagai perwira. Setelah mereka semua diterima, mereka tinggal di asrama dan harus bekerja keras, setiap hari berlatih, berlatih, dan berlatih. Selama di asrama, Marius dan Thomas selalu ada konflik. Dimulai dari kejadian menyembunyikan kalung salib Thomas sampai ditemukannya botol minuman alkhohol milik Marius oleh anggota perwira tinggi. Kejadian ini yang membuat semuanya menjadi bersatu. 
Pada malam sebelum beristirahat, tiba-tiba Kapten memanggil Surono dan Amir. Ternyata mereka berdua naik pangkat. Surono menjadi Letnan satu dan Amir sebagai Letnan dua. Setelah menyelesaikan pendidikan di asrama, mereka semua diijinkan untuk bertemu dan mencari pasangan.
Pertempuran dimulai disini. Pada saat mereka sedang asyik berpesta, tiba-tiba Belanda menyerang. banyak korban berjatuhan pada peristiwa ini. Pertempuran masih terus berlangsung, Letnan Surono gugur di medan pertempuran bersama dengan kapten dan beberapa perwira lainnya. Dalam pertempuran yang memakan waktu berhari-hari ini, ternyata yang tersisa hanya tiga orang perwira dan satu Letnan. Mereka semua telah putus asa menganggap perang telah berakhir. Thomas, orang hindu, Marius, dan Letnan Amir tak tahu apa yang harus dilakukan. Empat orang melawan banyaknya pasukan Belanda. Dengan semangat dan nasehat dari perwira Hindu, kemudian mereka memiliki ide untuk membuat jebakan untuk orang-orang Belanda yang akan pergi ke Lamongan Lor pada waktu itu. Mereka berempat yang dibantu oleh beberapa penduduk sekitar mereka berhasil membunuh para pasukan dan menahan pemimpin kompeni(Belanda).
Cerita berakhir disini. Indonesia yang terkenal dengan pantang menyerah dan tetap berjuang akhirnya berhasil menaklukan Belanda sekaligus dapat mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Beberapa nilai-nilai positif  digambarkan dalam film ini sebagai cerminan bagi penikmat film, seperti berjiwa pemimpin, solidaritas antar agama, cinta kepada keluarga dan tanah air, berani mengambil keputusan yang bijaksana dan tidak gegabah (penuh pertimbangan), ini terlihat pada adegan dimana saat pasukan Indonesia yang berada dalam keadaan terjepit dan Belanda menyerang dengan tiba-tiba, seorang letnan mengambil keputusan untuk mundur demi menyusun rencana yang lebih matang dalam perang esok hari, “kita mundur sekarang, kita mundur satu langkah dan besok kita maju untuk bangsa”.
Namun dalam sebuah karya tentunya tidak luput dari nilai negatif, meskipun tidak sebanding dengan nilai positif yang terdapat dalam film ini, sperti watak penghianat yang keluar dari seorang lurah kampung, dia berpihak kepada Belanda karena takut kehilangan kampungnya yang telah ia kuasai selama beberapa tahun lamanya sehingga pada saat diperintahkan mengungsi oleh tentara Indonesia ia memilih tinggal di kampung dan menghasut warga untuk tidak mengungsi, akhirnya dia dibunuh oleh tentara belanda bahkan dampaknya semua warga kampung dibunuh dengan tragis, kemudian watak pengecut dan sombong yang tercermin dari Marius seorang pejuang Indonesia. Marius seorang prajurit yang rela meninggalkan sahabatnya yang tertembak dalam medan tempur karena ia takut mati.
Film yang berformat layar lebar ini sangat cocok bagi semua kalangan penikmat film, namun kurang cocok apabila seorang anak kecil yang menonton tanpa didampingi oleh orang tua sebagai pembimbingnya, karena biasanya anak kecil selalu meniru apa yang ia lihat. Para kaum muda Indonesia adalah objek terpenting dalam film ini, karena film ini bersifat nasionalisme. Diharapkan mereka dapat menjaga kemerdekaan ini yang telah diperjuangkan dan dipertahankan oleh para pahlawan tedahulu walaupun nyawa sebagai teruhan mereka serta meningkatkan citra Indonesiadi mata dunia. Sehingga kita sebagai penikmat perfilman Indonesia dapat mengambil beberapa pesan dan amat yang terkandung dalam film ini, film ini bukanlah sebuah film fiksi semata tetapi film ini merupakan film semi dokumenter yang dikutip dari kejadian yang menimpa Indonesia pada tahun 1947. Diantara amanat-amanat yang terkandung dalama film ini, penulis mengambil beberapa amanat diantaranya :
1.      Janganlah mengecewakan orang lain disaat ia memberikanmu sebuah kepercayaan.
2.      Janganlah terpancing oleh nafsu, kita harus bisa menahan amarah dan emosi.
3.      Gunakan emosi dan nafsu kepada hal yang lebih baik
4.      Selalu siap tempur dalam kondisi dan keadaan apapun.
5.      Taatlah beribadah sesuai agama yang telah kita yakini.
6.      Pengucut dan penghianatan adalah awal dari kemunduran.
7.      Pikiran, ucapan, hati, dan tekad yang kuat harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Seni film dikembangkan dari proses replikasi kehidupan sosial sebuah komunitas. Film mewakili realitas kelompok masyarakat tertentu, baik realitas dalam bentuk khayalan ataupun realitas dalam arti sebenarnya.
Film sebagai media massa memiliki fungsi sebagai media informasi, media hiburan, dan juga media pendidikan. Sebagai media informasi, film memberikan informasi dari para pembuat film kepada penontonnya. Sebagai media hiburan, film dijadikan alat pelepa penat serta untuk mengisi waktu senggang masyarakat. Sedangkan penempatan media pendidikan disini maksudnya film membawa pesan yang dapat mendidik penontonnya. Namun segala sesuatu pesan yang terkandung dalam film tersebut dapat menjadi baik atau buruk, tergantung dari tiap- tiap penonton. Karena itulah film menjadi bagian yang cukup penting dalam media massa untuk menyampaikan suatu pesan atau setidaknya memberikan pengaruh kepada khalayaknya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Kadang penonton tidak menyadari bahwa film mengandung unsur propaganda. Bagaimana suatu ideologi pembuat film ditampilkan dan berusaha ditanamkan dalam benak penontonnya.
Film pada umumnya dibuat dengan banyak tanda. Tanda-tanda itu termasuk dengan baik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan. Unsur-unsur penting dalam film adalah gambar, dialog, setting, musik, dan spesial efek.
Film memiliki aspek ekonomis sekaligus ideologis. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan dalam produksi film. Aspek ekonomis memberikan topangan agar film dapat disebarluaskan. Sedangkan aspek ideologis merupakan napas hidup para pembuat film yang dipengaruhi oleh latar belakang budayanya. Namun kedua aspek ini kadang bertentangan dan kemudian terjadilah proses tarik ulur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Roland Barthes. Roland Barthes adalah penerus dasar teori Ferdinand de Saussure. Bila Saussure tertarik pada cara kompleks pembentukan kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat menentukan makna, Barthes tertarik pada kenyataan bahwa kalimat yang sama bisa saja menyampaikan makna yang berbeda pada orang yang berbeda situasinya. Roland Barthes meneruskan pemikiran tersebut dengan menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “order of signification”, mencakup denotasi dan konotasi serta analisis mitos. Di sinilah titik perbedaan Saussure dan Barthes meskipun Barthes tetap mempergunakan istilah signifier-signified yang diusung Saussure. Barthes mengungkapkan bahwa makna pada tataran kedua merupakan hasil pertemuan tanda yang ditampilkan dengan pemikiran subjektif atau setidaknya intersubjektif pengguna yang dipengaruhi oleh perasaan dan kultural-kulturalnya. Di sinilah analisis mitos digunakan. Setelah meneliti makna konotasi yang ditampilkan, akan muncul keseluruhan struktur dalam film ini untuk mengungkapkan ideologi melalui makna konotatif yang tersembunyi pada tataran makna tingkat kedua. Karena itulah setiap film sebagai penyampai pesan dengan unsur teks merupakan pemaknaan ideologi pribadi dari si pembuat film itu sendiri. Untuk menginterpretasikan tanda yang hadir membutuhkan suatu perangkat analisis. Dengan semiotika, penulis akan menghadirkan konstruksi yang baru sesuai pemaknaannya, dan bukan konstruksi awal si pembuat film.
Berdasarkan teori yang menunjukan analisis film merah putih adalah :
a.  Teori Sistem 4 dari Rensis Likert
Likert (dalam O’Hair, Friedrich &Dixon, 2005, p.152-153) menyatakan bahwa umumnya seorang pemimpin menggunakan empat gaya komunikasi, yaitu :
1.     System I (Authoritarian)
Pemimpin System I ini bersifat task oriented, sangat terstruktur, dan otoriter. Hubungan interpersonal tidaklah begitu penting. Pemimpin System I memiliki tingkat kepercayaan yang sangat kecil terhadap bawahannya dan tidak melibatkan mereka di dalam pengambilan keputusan. Bawahan bekerja dengan iklim yang terintimidasi dan rasa takut. Komunikasi hanya berjalan dari atasan ke bawahan saja mengikuti rantai kepemerintahan.
2. System II (Controlling) Pemimpin System II bersifat task oriented, namun juga mengontrol organisasi atau unit di dalamnya, bersifat sedikit otoriter. Pemimpin merendahkan bawahan dan walaupun tidak terlalu ketat, ia juga memiliki ketidakpercayaan kepada bawahannya. Bawahan memiliki izin untuk berpendapat pada saat pengambilan keputusan, namun permasalahan organisasi diselesaikan seluruhnya oleh jajaran atas perusahan. Meskipun sebagian besar arus komunikasinya dari atasan kepada bawahan, tetapi beberapa interaksi masih terlihat langsung antara jajaran atas perusahaan dan jajaran bawah perusahaan.
3. System III (Collaborative) Pemimpin System III secara terbuka menempatkan keyakinan dan kepercayaan kepada bawahannya. Seorang atasan mengontrol bawahan melalui negosiasi dan kolaborasi. Bawahan memiliki hak untuk berpendapat dalam proses pengambilan keputusan, terutama yang menyangkut persoalan kerja mereka. Arus komunikasi mengalir secara relatif dua arah, yaitu dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan dalam hierarki organisasi.
4. System IV (Nurturing) Pemimpin System IV berkonsentrasi pada hubungan baik dengan atasan sekaligus bawahan mereka. Mereka memelihara keyakinan dan kepercayaan kepada bawahannya serta memberi mereka motivasi dan semangat dalam proses pengambilan keputusan di seluruh jajaran perusahaan. Pemimpin System IV tidak menggunakan rasa takut, intimidasi, dan ancaman. Motivasi para pekerja dihasilkan dari partisipasi mereka dalam mencapai target organisasi. Proses pertukaran pesan yang terjadi di dalamnya bersifat bebas dan sangat terbuka baik dari atasan , bawahan, juga keduanya.




Nama : Fanni Juliyani
Kelas : 4PA06
NPM : 12512750 

- Copyright © Fanni Juliyani - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -