- Back to Home »
- REVIEW JURNAL
Posted by : Unknown
Rabu, 07 Januari 2015
PENGARUH
STRES KERJA DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
PT.
PERKEBUNAN MINANGA OGAN BATURAJA
![](file://localhost/Users/fannijuliyani/Library/Caches/TemporaryItems/msoclip/0/clip_image002.png)
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK
:
1.
Yenti Astuti : 175112804
2.
Fanni Juliyani : 12512750
3.
Lulu Yolanda Syifa : 14512271
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, membawa perubahan dalam
kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu mengakibatkan tuntutan yang lebih
tinggi terhadap setiap individu untuk lebih meningkatkan kinerja mereka sendiri.
Adanya perkembangan tersebut, mengakibatkan karyawan harus mengubah pola dan
sistem kerjanya sesuai dengan tuntutan yang ada sekarang. Dalam kehidupan
modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung mengalami stres apabila ia
kurang mampu mengadaptasikan keinginan dengan kenyataan yang ada, baik
kenyataan yang ada didalam maupun diluar dirinya. Segala macam bentuk stres
pada dasarnya disebabkan oleh kekurang mengertian manusia akan keterbatasannya
sendiri.
Dari beberapa penomena yang terjadi pada PT. Perkebunan
Minanga Ogan Baturaja, hal yang berpengaruh bagi karyawan sehingga mengalami
stres adalah konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas,
dukungan kelompok dan pengaruh kepemimpinan, dimana apabila pimpinan dapat
bersikap bijak dan mendengarkan aspirasi dari karyawan kemungkinan karyawan
yang mengalami stres dalam bekerja akan sedikit berkurang, walaupun ada faktor
eksternal yang lain juga mempengaruhi stres karyawan. Hal ini pula yang membuat
karyawan menjadi kurang ermotivasi dalam pekerjaannya, dan pada akhirnya ada
berapa karyawan yang mengundurkan diri dari pekerjaannya karena tidak sesuai
dengan apa yang karyawan tersebut harapkan dari kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan perusahaan. Oleh karena itu, peneliti disini tertarik ingin melakukan
penelitian mengenai ”Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja”.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa besar Stres Kerja
dan Motivasi Kerja berpengaruh secara parsial
terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja?
2. Seberapa besar Stres Kerja
dan Motivasi Kerja berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Karyawan PT.
Perkebunan Minanga Ogan Baturaja?
3. Variabel mana yang lebih
berpengaruh antara Stres Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT.
Perkebunan Minanga Ogan Baturaja?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui seberapa besar
Stres Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja
Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja?
2. Mengetahui seberapa besar
Stres Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja
Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja?
3. Mengetahui variabel mana
yang lebih berpengaruh antara Stres Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja?
D.
MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Penelitian
ini diharapkan dapat memperkaya penelitian dibidang psikologi terutama berkaitan
dengan stres kerja dan motivasi kerja. Selain itu, diharapkan penelitian ini
juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang manfaat stress
kerja dan motivasi kerja bagi kehidupan terutama pada kinerja karyawan PT. Perkebunan
Minanga Oban Baturaja.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kerangka Teori
Stres
Kerja
1. Stres Kerja
Meskipun
terdapat berbagai defenisi dan perdebatan menganai pengertian stres kerja,
(Luthans, 2006; 440) mendefinisikan stres adalah ”interaksi individu dengan
lingkungan,” tetapi kemudian mereka memperinci defenisi sebagai berikut:
”respon adaptif yang dihubungkan oleh perbedaan individu dan atau proses
psikologi yang merupakan konsekuwensi tindakan, situasi, atau kejadian
eksternal (lingkungan) yang menenpatkan tuntutan psikologis dan atau fisik yang
berlebihan pada seseorang.”
2. Motivasi
Kerja
Pada
dasarnya motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat
mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan
sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Veithzal (2009:
838) ada tiga faktor sumber motivasi, yakni:
1)
Kemungkinan untuk berkembang.
2)
Jenis Pekerjaan.
3) Apakah mereka dapat merasa
bangga menjadi bagian dari perusahaan ditempat mereka bekerja.
3.
Kinerja Karyawan
Pada
dasarnya, penilaian kerja merupakan faktor kunci dalam mengembangkan suatu
organisasi secara efektif dan efisien karena adanya kebijakan atau program yang
lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi, (Umam, 2010:
190). Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut, kondisi kinerja
karyawan dapat diketahui.
4.
Hubungan Stres Kerja dan Kinerja Karyawan
Higgins (Umar,
2000: 259) berpendapat bahwa terdapat hubungan langsung antara stres kerja dan
kinerja karyawan, sejumlah besar penelitian telah menyelidiki pengaruh stres
kerja dengan kinerja disajikan dalam model stres– kinerja (hubungan U terbalik)
yakni hukum Yerkes Podson (Mas’ud, 2002: 20). Pola U terbalik tesebut
menunjukkan pengaruh tingkat stres (rendah – tinggi) dan kinerja (rendah –
tinggi). Bila tidak ada stres, tantangan kerja juga tidak ada dan kinerja
cenderung menurun. Rangsangan yang terlalu kecil, tuntutan dan tantangan yang
terlampau sedikit dapat menyebakan kebosanan, frustasi, dan perasaan bahwa kita
tidak sedang menggunakan kemampuan – kemampuan kita secara penuh (Looker, 2005:
144).
Sejalan
dengan meningkatnya stres, kinerja cendrung naik, karena stres membantu
karyawan untuk mengarahkan segala sumber daya dalam memenuhi kebutuhan kerja,
adalah suatu rangsangan sehat yang mendorong para karyawan untuk menanggapi
tantangan pekerjaan. Akhirnya stres mencapai titik stabil yang kira – kira
sesuai dengan kemampuan prestasi karyawan. Selanjutnya bila stres manjadi
terlalu besar, kinerja akan mulai menurun karena stres mengganggu pelaksanaan
pekerjaan. Karyawan kehilangan kemampuan untuk mengendalikannya. Akibat yang
paling ekstrem adalah kinerja menjadi nol, karyawan menjadi tidak kuat lagi
bekerja, putus asa, keluar atau menolak bekerja untuk menghindari stres.
5.
Hubungan Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan
Motivasi
adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat
tinggi, menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Untuk
dapat memberikan hasil kerja yang berkualitas dan berkuantitas maka seorang
karyawan membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang akan berpengaruh
terhadap semangat kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja.
Menurut
Handoko (2002: 252), motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai
tujuan. Sedangkan menurut Buhler (2004: 191) memberikan pendapat tentang
pentingnya motivasi sebagai berikut: ”Motivasi pada dasarnya adalah proses yang
menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan
pekerjaan”. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi
tercapainya suatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja
setinggi–tingginya bagi para karyawan dalam perusahaan.
Motivasi
erat kaitannya dengan timbulnya suatu kecenderungan untk berbuat sesuatu guna
mencapai tujuan. Ada hubungan yang kuat antara kebutuhan motivasi, perbuatan
atau tingkah laku, tujuan dan kepuasan serja kinerja. Karena setiap perubahan
senantiasa berkat adanya dorongan motivasi. Motivasi timbul karena adanya suatu
kebutuhan dan karenanya perbuatan tersebut terarah pencapaian tujuan tertentu
yang pada akhirnya disebut sebagai kinerja karyawan. Jadi, Semakin kuat
motivasi atau dorongan yang diberikan oleh pimpinan kepada karyawan maka akan
semakin maksimal kinerja yang dihasilkan oleh karyawan itu sendiri.
BAB
III
METODOLOGI
A. Tahap Penelitian
Penelitian
ini menggunakan tipe eksplanatory, yaitu suatu penelitian yang menerangkan
pengaruh stress kerja, motivasi kerja terhadap kinerja karyawan serta tipe
penelitian asosiatif karena menjelaskan hubungan antara stress kerja, motivasi
kerja dengan kinerja karyawan.
Popualasi
dalam penelitia ini adalah seluruh karyawan PT. Perkebunan Mianga Ogan Baturaja
yang berjumlah 335 orang dan karyawan ini akan dipilih secara acak dalam
penelitian ini (studi populasi). Sampel penelitian ini berjumlah 78 orang.
Metode sampling yang digunakan adalah Proporsional stratified random
sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam
kelompok-kelompok yang homogeny yang disebut strata, dan kemudian sampel
diambil secara acak dari setiap strata tersebut.
B.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner dan studi pustaka.
Teknik pengolahan data dengan editing dan tabulasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis statistic deskriptif (untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau memaparkan data yag telah terkumpul dalam penelitian
sesuai dengan kondisi yang ada) dan analisis statistic untuk menganalisis data
sampel yang hasilnya akan diberlakukan untuk populasi.
C.
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini,
hipotesis yang diuji adalah:
1.
Stres
Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja
Karyawan
PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja.
2. Stres Kerja dan Motivasi Kerja
berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja
Karyawan PT. Perkebunan Minanga
Ogan Baturaja.
3.
Stres
Kerja lebih berpengaruh dari pada Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan PT.
Perkebunan Minanga Ogan Baturaja
DAFTAR PUSTAKA
Chua Bee Seok, 2004. Stres
Pekerjaan, Kepuasan Kerja, Masalah Kesihatan Mental
dan Strategi Daya Tindak (Suatu Kajian dikalangan Guru Sekolah diKota Kinabalu. Jurnal Teknologi,
1 – 18. Sabah: Universitas Teknologi Malaysia.
Margiati Lulus, 1999. Stres
Kerja: Latar Belakang Penyebab dan Alternatif Pemecahannya.
Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 3: 71-80. Surabaya: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga.
Dwiyanti Endang, 2001. Stres
Kerja dilingkungan DPRD: Studi Tentang Anggota
DPRD di Kota Surabaya, Malang, dan Kabupaten Jember. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik,
3 : 73-84. Surabaya: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga.