- Back to Home »
- LOGOTERAPI
Posted by : Unknown
Senin, 06 April 2015
LOGOTERAPI ( FRANKL)
A. Pengertian Logoterapi (Frankl)
Terapi yang
mengusahakan agar kehidupan senantiasa berguna bagi diri sendiri, keluarga,
masyarakat dan agama. Menurut Frankl (2004) logoterapi memiliki wawasan
mengenai manusia yang berlandaskan tiga pilar filosofis yang satu dengan lainya
erat hubunganya dan saling menunjang yaitu:
a.
Kebebasan berkehendak ( Freedom of Will )
Dalam pandangan
Logoterapi manusia adalah mahluk yang istimewa karena mempunyai kebebasan.
Kebebasan disini bukanlah kebebasan yang mutlak, tetapi kebebasan yang
bertanggungjawab. Kebebasan manusia bukanlah kebebasan dari (freedom from)
kondisi-kondisi biologis, psikologis dan sosiokultural tetapi lebih kepada
kebebasan untuk mengambil sikap ( freedom to take a stand ) atas
kondisi-kondisi tersebut. Kelebihan manusia yang lain adalah kemampuan untuk
mengambil jarak ( to detach ) terhadap kondisi di luar dirinya, bahkan
manusia juga mempunyai kemampuan-kemampuan mengambil jarak terhadap dirinya
sendiri ( self detachment ). Kemampuan-kemampuan inilah yang kemudian
membuat manusia disebut sebagai “ the self deteming being” yang berarti
manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan sendiri apa yang dianggap penting
dalam hidupnya.
b.
Kehendak Hidup Bermakna ( The Will to Meaning )
Menurut Frankl,
motivasi hidup manusia yang utama adalah mencari makna. Ini berbeda denga
psikoanalisa yang memandang manusia adalah pencari kesenangan atau juga pandangan
psikologi individual bahwa manusia adalah pencari kekuasaan. Menurut logoterapi
( Koeswara, 1992 ) bahwa kesenagan adalah efek dari pemenuhan makna, sedangkan
kekuasaan merupakan prasyarat bagi pemenuhan makna itu. Mengenal makna itu
sendiri menurut Frankl bersifat menarik ( to pull ) dan menawari (
to offer ) bukannya mendorong ( to push ). Karena sifatnya menarik
itu maka individu termotivasi untuk memenuhinya agar ia menjadi individu yang
bermakna dengan berbagai kegiatan yang sarat dengan makna.
c.
Makna Hidup ( The Meaning Of Life )
Makna hidup
adalah sesuatu yang dianggap penting, benar dan didambakan serta
memberikan nilai khusus bagi seseorang ( Bastaman, 1996 ). Untuk tujuan praktis
makna hidup dianggap identik dengan tujuan hidup. Makna hidup bisa
berbeda antara manusia satu dengan yang lainya dan berbeda setiap hari,
bahkan setiap jam. Karena itu, yang penting bukan makna hidup secara umum,
melainkan makna khusus dari hidup seseorang pada suatu saat tertentu. Setiap manusia
memiliki pekerjaan dan misi untuk menyelesaikan tugas khusus. Dalam kaitan
dengan tugas tersebut dia tidak bisa digantikan dan hidupnya tidak bisa
diulang. Karena itu, manusia memiliki tugas yang unik dan kesempatan unik untuk
menyelesaikan tugasnya ( Frankl, 2004)
B. Tujuan Logoterapi
Agar dalam
masalah yang dihadapi klien dia bisa menemukan makna dari penderitaan dan
kehidupan serta cinta. Dengan penemuan itu klien akan dapat membantu dirinya
sehingga bebas dari masalah tersebut.
C. Fungsi dan Peran Terapis
1.Menjaga
hubungan yang akrab dan pemisahan ilmiah
2.Mengendalikan
filsafat pribadi
3.Terapis bukan
guru atau pengkhotbah
4.Memberi makna
lagi pada hidup
5.Memberi makna
lagi pada penderitaan
6.Menekankan
makna kerja
7.Menekankan
makna cinta
D. Hubungan Klien dengan Terapis
Dalam logoterapi, konseli mampu mengalami secara subjektif
persepsi persepsi tentang dunianya. Dia harus aktif dalam proses terapeutik,
sebab dia harus memutuskan ketakutan-ketakutan, perasaan-perasaan berdosa dan
kecemasan-kecemasan apa yang akan dieksplorasi. Memutuskan untuk menjalani
terapi saja sering merupakan tindakan yang menakutkan. Konseli dalam terapi
ini, terlibat dalam pembukaan pintu diri sendiri. Pengalaman sering menakutkan
atau menyenangkan dan mendepresikan atau gabungan dari semua perasaan tersebut.
Menurut Frankl (1959), pencarian makna dalam hidup adalah salah
satu ciri manusia. Dalam pandangan para eksistensialis, tugas utama konselor
adalah mengeksplorasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan ketidakberdayaan,
keputusasaan, ketidakbermaknaan, dan kekosongan eksistensial. Tugas proses
terapeutik adalah menghadapi masalah ketidakbermaknaan dan membantu Konseli
dalam membuat makna dari dunia yang kacau. Frankl menandaskan bahwa fungsi
Konselor bukanlah menyampaikan kepada Konseli apa makna hidup yang harus
diciptakannya, melainkan mengungkapkan bahwa Konseli bisa menemukan makna,
bahkan juga dari penderitaan, karena penderitaan manusia bisa diubah menjadi
prestasi melalui sikap yang diambilnya dalam menghadapi penderitaan itu.
Buhler dan Allen (1972) sepakat
bahwa psikoterapi difokuskan pada pendekatan terhadap hubungan manusia
alih-alih sistem teknik. Para ahli psikologi humanistik memiliki orientasi
bersama yang mencakup hal-hal berikut :
1. Mengakui pentingya
pendekatan dari pribadi ke konselor
2. Menyadari
peran dari tanggung jawab Konselor
3. Mengakui
sifat timbal balik dari hubungan terapeutik
4. Berorientasi
pada pertumbuhan
5. Menekankan
keharusan Konselor terlibat dengan Konseli sebagai suatu
pribadi yang
menyeluruh
6. Mengakui
bahwa putusan-putusan dan pilihan-pilihan akhir terletak di tangan
Konseli
7. Memandang
Konselor sebagai model, dalam arti bahwa Konselor dengan gaya
hidup dan
pandangan humanistiknya tentang manusia bisa secara implisit
menunjukkan
potensi Konseli bagi tindakan kreatif dan positif
8. mengakui
kebebasan Konseli untuk mengungkapkan pandangan dan untuk
mengembangkan
tujuan-tujuan dan nilainya sendiri
9. bekerja ke
arah mengurangi ketergantungan Konseli serta meningkatkan kebebasan Konseling
E. Teknik Logoterapi
Victor Frankl
dikenal sebagai terapis yang memiliki pendekatan klinis yang detail. Diantara
teknik-teknik tersebut adalah yang dikenal dengan intensi paradoksal, yang
mampu menyelesaikan lingkaran neurotis yang disebabkan kecemasan anti sipatori
dan hiper-intensi. Intensi paradoksal adalah keinginan terhadap sesuatu yang
ditakuti.
Seorang pemuda
yang selalu gugup ketika bergaul dengan banyak disuruh Frankl untuk
menginginkan kegugupan itu. Contoh lain adalah masalah tidur. Menurut Frankl,
kalau anda menderita insomnia, anda seharusnya tidak mencoba berbaring ditempat
tidur, memejamkan mata, mengosongkan pikiran dan sebagainya. Anda justru harus
berusaha terjaga selama mungkin. Setelah itu baru anda akan merasakan adanya
kekuatan yang mendorong anda untuk melangkah ke kasur.
Teknik terapi
Frankl yang kedua adalah de-refleksi. Frankl percaya bahwa sebagian besar
persoalan kejiwaan berawal dari perhatian yang terlalu terfokus pada diri
sendiri. Dengan mengalihkan perhatian dari diri sendiri dan mengarahkannya pada
orang lain, persoalan-persoalan itu akan hilang dengan sendirinya. Misalnya,
kalau mengalami masalah seksual, cobalah memuaskan pasangan anda tanpa
memperdulikan kepuasan diri anda sendiri. Atau cobalah untuk tidak memuaskan
siapa saja, tidak diri anda, tidak juga diri pasangan anda.
Sumber :
Gerald Corey.
(2007). Teori dan Praktek Konseling. Bandung: PT Refika Aditama.
Bastaman, H.D.
2007. Logoterapi “Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Frankl.
Emil. 2004. On the theory and therapy of mental disorders: an introduction to logotherapy and
existential analysis. Brunner-Routledge 270
Madison Avenue. New York.