- Back to Home »
- 13. PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM TRANSPERSONAL
Posted by : Unknown
Minggu, 01 Desember 2013
PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP
TRANSPERSONAL
I.
Pendahuluan
a. Latar belakang
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa
kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya merupakan
alat bentu/ekstensi kemampuan diri manusia. Dewasa ini, telah menjadi sebuah
kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku dan gaya hidup kita sendiri.
Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh
system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi,
teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat yang rendah
kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap
dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.
b.
Rumusan
masalah
1.
Bagaimana
peran internet terhadap kasadaran diri manusia?
c.
Tujuan
1.
Dapat
memahami peran internet terhadap kesadaran diri manusia.
II.
Analisa dan Pembahasan
Selama sepuluh tahun terakhir penelitian tentang
psikologi dan internet, telah ada pengakuan umum bahwa orang sering berperilaku
berbeda ketika online daripada dalam situasi pengunjung kira-kira setara.
Misalnya, mereka mungkin menjadi menggoda keterlaluan online, sementara pemalu
offline. mereka mungkin gosip dan maju lain email online, ketika mereka
biasanya akan bertindak dengan kebijaksanaan. Atau mereka mungkin mencari
informasi online yang mereka tidak akan bermimpi melakukan offline. Perbedaan
umum ini telah disebut "rasa malu" atau "efek rasa malu secara
online".
Dalam definisi penghambatan disediakan secara
online dalam edisi pertama buku ini, Joinson berpendapat bahwa "jika
inhibisi adalah ketika perilaku dibatasi atau dikendalikan melalui kesadaran
diri, kecemasan tentang situasi sosial, kekhawatiran tentang evaluasi publik
dan sebagainya, maka rasa malu dapat dicirikan oleh absen atau pembalikan dari
faktor-faktor yang sama. Rasa malu di internet, dipandang sebagai perilaku yang
ditandai dengan pengurangan nyata dalam keprihatinan untuk presentasi diri dan jugdement dari lainnya.
Pola interaksi antar manusia yang berubah kehadiran
komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah
pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka
peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet
relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan
kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet)
telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan
saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui
internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan
komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik
mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
III.
Kesimpulan
Penelitian tentang psikologi dan internet, telah
ada pengakuan umum bahwa orang sering berperilaku berbeda ketika. Misalnya,
mereka mungkin menjadi penggoda yang berlebihan online, sementara saat offline,
mereka menjadi pemalu atau memang sebenarnya adalah pemalu. Tingkat kesadaran
diri yang rendah mengenai penggunaan internet menjadikan seseorang menjadi
orang yang berbeda ketika online, dan berubah kembali ketika offline. Rasa malu
di internet, dipandang sebagai perilaku yang ditandai dengan pengurangan nyata
dalam keprihatinan untuk presentasi diri dan jugdement dari lainnya.
Referensi :
1. Flynn, N. & Khan, R. (2003). E-mail rules. United States of America : AMACOM.
2. Gackenbach, J.(2007). Psychology and the internet : Interoersonal, interpersonal, and treatment. Kanada : Academic Press. (Demografi, dll)
Nama : Fanni Juliyani
Kelas : 2pa06
NPM : 12512750