- Back to Home »
- 7. PSIKOLOGI INTERNET DALAM INTERPERSONAL
Posted by : Unknown
Jumat, 06 Desember 2013
PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP INTERPERSONAL
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Internet telah membawa perubahaan
yang revolusioner tidak hanya di ruang lingkup komputer, tetapi juga didunia
komunikasi. Internet sebagai “ gudang informasi tanpa batas “ telah pula
membawa banyak perubahaan pada pola kehidupan masyarakat di kota-kota besar.
Informasi yang dulunya sulit digapai kini begitu mudah untuk diakses hanya dengan
beberapa klik pada komputer.
Peran sosial individu dalam internet
terutama berkaitan dengan peran pro-sosial dalam penggunan internet. Terjadinya
sebuah fenomena perilaku individu sebagai dampak negatif yang diterima dari
interaksinya dengan internet (perilaku antisosial, pornografi, gambling, deindividuasi)
II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Sosial Individu
dalam Internet
Disamping melekat status sosial,
pada diri seseorang melekat pula peran sosial. Tidak ada peran tanpa kedudukan
dan tidak ada kedudukan tanpa peran. Setiap orang mempunyai peran tertentu
sesuai dengan sttatus sosial yang disanding. Karena peran sosial merupakan
dinamika dari status sosial. Peran sosial berisi tentang hak dan kewajiban dari
status sosial. memiliki fungsi mengatur perilaku, Peran memiliki fungsi
mengatur perilaku individu yang berhubuungan dengan status sosialnya. Status
sosial yang berada menyebabkan terjadinya peran sosial yang berbeda pula.
Peran sosial adalah suatu tingkah
laku yang diharapkan dari individu sesuai dengan status sosial yang
disandingnya, sehingga peran dapat berfungsi pula untuk mengatur perilaku
seseorang untuk mengatur perilaku seseorang. Peran sosial pada seseorang dapat
berbeda-beda ketika ia menyandang status yang berbeda. Peran diatur oleh norma-norma
yang berlaku.
Begitu juga didalam Internet, dimana
setiap orang memiliki suatu kewajiban dengan apa yang dipost ke jejaring
sosial. Dia harus mengetahui dampak apa yang akan dia terimanya.
Terdapat etika-etika yang wajib
ditaati bagi pengguna internet, dimana termaksud dalam UU Telematika, namun
sepertinya UU tersebut tidak mempengaruhi bagi pemilik akun yang tidak
bertanggung jawab dengan memasukan identitas palsu.
2.2 Dampak – dampak Negatif
dalam Penggunaan Internet
Dengan berkembangnya internet saat,
tentu saja ada dampak negatif yang diberikan dari interaksi antara pengguna
internet dengan internet. Dampak ini sering sekali tidak terlihat, atau
diketahui oleh sebagian orang dan dampak yang diberikan sangat tidak baik bagi
emosi maupun perilaku kita.
Inilah beberapa dampak negatif dalam
intenet :
a. Anti Sosial
Anti sosial adalah suatu perilaku
individu yang menyebabkan kerusakan bagi masyarakat, baik disengaja maupun
tidak disengaja, karena bertentangan dengan perilaku pro-sosial. Dimana
melanggar aturan-aturan yang diberlakukan dalam masyarakat.
Contoh kasusnya adalah seorang murid
yang telah menjelek-jelekan sekolahnya di jejaring sosial.
b. Pornografi
Pornografi adalah penggambaran tubuh
manusia atau perilaku seksual dengan tujuan membangkitkan birah ( gairah
seksual ). Melalui media berupa teks-tulisan, gambar atau foto, dan gambar
bergerak seperti film “ blue “.
Kehadiran internet saat ini, membuat
akses pornografi lebih mudah, tidak seperti zaman dulu dan berdampak sangat
tidak baik bagi kesehatan emosional dan fisik, terutama bagi para remaja.
Dengan membuka situs google dan mensearching kata pornografi, maka akan keluar
yang bersangkutan dengan pornografi.
c. Gambling
Gambling
atau judi
didefinisikan sebagai taruhan sesuatu yang bernilai ketika hasilnya tidak
pasti. Patologis atau kompulsif perjudian diindetifikasikan sebagai gangguan
kontrol implus dan memiliki fitur yang mirip dengan gangguan adiktif tanpa
melibatkan penggunaan obat memabukan.
Contoh kasusnya adalah MAB adalah
salah satu situ penjudian untuk memenuhi kebutuhan para pemain judi online yang
ada di Asia Pasifik dan telah menjalin kerjasama dengan situs taruhan bola
online yang lain.
d. Deindividuasi
Deindividuasi adalah keadaan
hilangnya kesadaran akan diri sendiri ( self
awareness ) dan pengertian evaluatif terhadap diri sendiri ( evaluation apprehension ) dalam
situasi kelompok yang memungkinkan anonimitas dan mengalihkan atau menjauhkan
perhatian dari individu.
Deindividuasi merupakan proses
hilangnya kesadaran individu karena melebur didalam kelompok
pikiran kolektif.
Contoh kasusnya adalah anonymous
atau hacker Indonesia yang membombardir situs pemerintah Australi.
III.
Kesimpulan
Dengan berkembangnya internet saat,
tentu saja ada dampak negatif yang diberikan dari interaksi antara pengguna
internet dengan internet. Dampak ini sering sekali tidak terlihat, atau
diketahui oleh sebagian orang dan dampak yang diberikan sangat tidak baik bagi
emosi maupun perilaku manusia
Referensi :
1. Suler, J.
(1998). The psychology of cyberspace. Department of Psychology Science and Technology
Center Rider University.
2. Ben-Ze’ev,
A.(2004). Love online : Emotions on the internet. New York : Cambridge
Univerity.
Nama : Fanni Juliyani
Kelas : 2pa06
NPM : 12512750