- Back to Home »
- KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN DAN PELATIHAN SERTA PENGEMBANGAN
Posted by : Unknown
Rabu, 07 Januari 2015
KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN
A.
Pengertian Komunikasi
Berikut
adalah pengertian Komunikasi menurut para ahli :
a. Raymond Ross, Komunikasi
adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa
agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa
dengan yang dimaksudkan oleh komunikator
b. Bernard Barelson &
Garry A. Steiner,Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata,
gambar, grafis, angka, dsb
B
. Proses Komunikasi
Komunikasi
memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan
bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apa lagi syarat seorang pemimpin
selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur,
sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi,
sehingga Rogers (1969:180) mengatakan “Leadership is Communication.
Kemampuan
berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam
melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin (leader) memiliki pengikut (flower) guna
meralisir gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Disinilah
pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya dalam usaha
untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Inilah hakekatnya dari suatu manajemen
dalam organisasi. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasisan,
pengarahan dan pengawasan dengan memberdayakan anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan (Handoko, 2003: 8).
C. Hambatan komunikasi
Didalam
komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses
komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat
diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow &
Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif
yaitu adalah (1992,p.10-11) :
1. Status
effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya
karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun
perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut
mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic
Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat
untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran
komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis
ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat
menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran
(misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi
(miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran
seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai
dan lain-lain.
3. Perceptual
distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang
sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang
sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan
persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
D. Definisi Komunikasi
Interpersonal Efektif
Komunikasi
organisasi adalah suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas (Everet
M. Rogers) :
·
Komunikasi organisasi adalah sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber
bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan
wewenang. (Robert Bonnington)
·
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi didalam kelompok fomal maupun informal dari suatu organisasi.
(Wiryanto, 2005)
Pengertian pelatihan dan pengembangan
A. Definisi pelatihan
Menurut (Hani Handoko:2001:104) pengertian latihan dan
pengembangan adalah berbeda. Latihan (training) dimaksudkan untuk
memperbaiki penguasaan berbagal ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja
tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan rnenyiapkan para karyawan (tenaga
kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan (Developrnent)
mempunyai ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
Menurut (Gomes:2003:197) Mengemukakan pelatihan adalah setiap
usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang
sedang menjadi tanggungjawabnya. Menurutnya istilah pelatihan sering disamakan
dengan istilah pengembangan, perbedaannya kalau pelatihan langsung terkait
dengan performansi kerja pada pekerjaan yang sekarang, sedangkan pengembangan
tidaklah harus, pengembangan mempunyai skcope yang lebih luas
dandingkan dengan pelatihan.
B. Tujuan
pelatihan dan pengembangan
Tujuan diselenggarakan peltihan dan pengembangan kerja menurut
(Simamora:2006:276) diaeahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan
kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan.
Adapun tujuan-tujuannya sebagai berikut :
1. Memperbaiki
kinerja karyawan-karyawannya yang bekerja secara tidak memuaskan karena
kekurangan keterampilan merupakan calon utama pelatihan, kendatipun tidak dapat
memecahkan semua masalah kinerja yang efektif, progaram pelatihan dan
pengembangan yang sehat sering berfaedah dalam meminimalkan masalah ini.
2. Memuktahirkan
keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi. Melalui pelatihan,
pelatih memastikan bahwa karyawan dapat megaplikasikan teknologi baru secara
efektif. Perubahan teknologi pada gilirannya, berarti bahwa pekerjaan
senantiasa berubah dan keahlian serta kemampuan karyawan haruslah dimuktahirkan
melalui pelatihan, sehingga kemajuan teknologi dapat diintgrasikan dalam
organisasi.
3. Mengurangi
waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompoten dalam pekerjaan. Seorang
karywan baru acap kali tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang dibutukan
untuk menjadi ”job comotent” yaitu mencapai output dan standar mutu
yang diharapkan.
C. Perbedaan dan pengembangan
Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran
yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan
kinerja tenga keras (Simamora:2006:273).
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan
individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam
perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan.
D. Faktor psikologi dalam pelatihan dan pengembangan
Masing-masing
kategori mempunyai sasaran pengajaran sikap konsep atau pengetahuan dan
keterampilan utama yang berbeda. Dalam pemilihan teknik tertentu untuk
dugunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada beberapa trade
offs. faktor-faktor berikut:
1. Efektivitas biaya.
2. Isi program yang
dikehendaki
3. Kelayakan
fasilitas-fasilitas
E. Teknik-teknik pelatihan
dan pengembangan
Ada dua
kategor pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen.
(Decenzo&Robbins:1999:230) :
1. Metode praktis (on
the job training)
2. Teknik-teknik
presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training)
Berbagai
macam teknik ini yang bisa digunakan dalam praktek adalah sebagai berikut :
1. Rotasi jabatan
2. Latihan instruksi
pekerjaan
3. Magang (apprenticeships)
Metode yang bisa digunakan
adalah :
1. Metode studi kasus
2. Kuliah
3. Studi sendiri
DAFTAR
PUSTAKA
Wiryanto,
2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.
M.
Rogers, Everet, Communication in Organization. New York: Gramedia,
2005.