Archive for Oktober 2015
Komponen elemen sistem
KOMPONEN (ELEMEN SISTEM)
1. Elemen
Sistem Menurut Raymond McLeod Jr
Raymond McLeod Jr. dalam bukunya "Management Information
Systems" (2001:9) menyebutkan: Tidak semua sistem memiliki kombinasi
elemen-elemen yang sama, tetapi ia merupakan suatu susunan dasar sebagaimana
yang diperlihatkan dalam gambar berikut ini :
Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya
mengalir dari elemen input melalui elemen transformasi ke elemen output. Suatu
mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa
sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada
arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop)
yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi
mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal
umpan balik dengan tujuan dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem
operasi memang perlu diubah.
2. Elemen
Sistem Menurut Togar
Menurut (Togar, 1994:11) Elemen sistem adalah bagian terkecil
sistem yang dapat diidentifikasi. Input – output adalah kerangka yang
bermanfaat untuk mengevaluasi operasi sistem (analisis proses) dan menentukan
alternatif – alternatif untuk peningkatan performansi sistem (anlisis hasil
akhir) (Togar, 1994:31). Lingkungan sistem adalah kumpulan obyek dimana
perubahannya akan mempengaruhi sistem dalam batas – batas tertentu. (Togar, 1994:24)
3. Elemen
Sistem Dalam Wikipedia
Dalam wikipedia disebutkan ada beberapa elemen yang membentuk
sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme
pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen
yang membentuk sebuah sistem :
•
Tujuan. setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.
Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan
antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
•
Masukan. Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke
dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa
hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh
masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud
adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
•
Proses. Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai,
misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang
tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia,
proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa
aktivitas pembedahan pasien.
•
Keluaran. Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan
sebagainya.
•
Batas. Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara
sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan
konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim
sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.
Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan
pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat
dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai
contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi
keterbasatan dana.
•
Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik. Mekanisme pengendalian
(control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang
mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan
maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai
dengan tujuan.
•
Lingkungan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.
Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan
atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja
harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi
sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan
memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
4. Elemen
Sistem Menurut Jogianto
1) Component
Suatu sistem
terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan
suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2) Batasan sistem
Batasan sistem
(boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. batasan suatu sistem menunjukan
ruang lingkup dari sistem tersebut.
3) Lingkungan
Luar Sistem
Lingkungan luar
(evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang
mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dana
dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang
menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga
dan dipelihara. sedang lingkunagn luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kalangsungan hidup dari sistem.
4) Penghubung
Sistem
Penghubung
(interfance) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
yang lainya. melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu subsistem
dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.
5) Masukan
Sistem
Masukan (input)
sistem adalah energi yang masukan kedalam sistem. masukan dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang dimasukan supaya tersebut dapat beroperasi.signal
input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. sebagai contoh
didalam komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
6) Keluaran
Sistem
Keluaran
(output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklafikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. misalnya untuk sistem komputer,
panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil
sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7) Pengolahan
Sistem
Suatu sistem
dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran. suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan
bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8) Sasaran
Sistem
Sebuah sistem
sudah tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan. Dengan adanya sasaran sistem,
maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang
akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil apabila mencapai/mengenai
sasaran atau pun tujuan.
CBIS (SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER)
Sistem
informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada
kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian serta
menyangkut dengan definisi:
1. Transaction
Processing Systems (TPS)
TPS adalah
sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data
dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi
bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS
dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office
Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS
bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak
menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian
rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara
tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan
kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing,
spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email
dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan,
insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak
menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang
lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM
menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat
membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi
(basis data).
4. Decision
Support Systems (DSS)
DSS hampir sama
dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari
SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh
tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat
keputusan.
5. Sistem Ahli
(ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan
untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk
melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya
untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli
menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah
serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut
knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu
organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat
keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu
masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu
mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
6. Group
Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems
(CSCW)
Bila kelompok,
perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak
terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS
dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan
memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario.
Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak
yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang
terhubung dengan jaringan.
7. Executive
Support Systems (ESS)
ESS tergantung
pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur
interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan
pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
Jenis-jenis
Sistem Informasi
Berdasarkan
departemen perusahaan, sistem dibagi atas beberapa jenis:
1. Sistim
Informasi Akuntansi (Accounting Information System) menyediakan
informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem
Informasi Pemasaran (Marketing Irformation System) menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran
dan lain sebagainya.
3. Sistem
Informasi Persediaan (Inventary Management Information System)
4. Sistem
Informasi Personalia (Personal Information System)
5. Sistem
Informasi Distribusi (Distribution Information System)
6. Sistem
Informasi Pembelian ( Purchasing Information System)
7. Sistem
Informasi Kekayaan ( Treasing Information System)
8. Sistem
Informasi Analisis Kredit (Credit Analysis System)
9. Sistem
Informasi Penelitian dan Pengembangan (Research Development)
10. Sistim
Informasi Teknik (Engineering Informsation System).
Sistem
Informasi menurut Level Organisasi
•
Sistem informasi departemen
Contoh : Sistem
Informasi SDM (HRIS)
•
Sistem informasi perusahaan (enterprise information system)
Contoh : sistem
informasi perguruan tinggi
•
Sistem informasi antarorganisasi
Contoh : ecommerce
Sistem
Informasi Fungsional
Sistem informasi berdasarkan area fungsional ditujukan
untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu
dalam perusahaan.
Contoh :
Sistem Informasi Akuntansi SI yang menyediakan informasi
yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/bagian Akuntansi). Mencakup
semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan. Sistem
Informasi kuangan SI yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan yang
menyangkut keuangan perusahaan.
Contoh : Cash Flow dan informasi pembayaran
Klasifikasi
SI berdasarkan fungsi (Jeffrey L. Whiiten)
1. Sistem Pemrosesan Transaksi
(Transaction Processing System/TPS). Sebuah sistem yang meng-capture dan
memproses data transaksi bisnis. Misalnya: pesanan, kartu absensi, pembayaran,
KRS, reservasi dll
2.
Sistem Informasi Manajemen (Managemen Information System/MIS). Sistem
informasi yang menyediakan pelaporan yang berorientasi manajemen berdasarkan
pemrosesan transaksi dan operasi organisasi.
3. Sistem Pendukung
Keputusan (Decissin Support System/DSS). Sistem informasi yang menindentifikasi
berbagai alternatif keputusan atau menyediakan informasi untuk membantu
pembuatan keputusan.
4. Sistem Informasi
Eksekutif (Executive Information System/EIS). Sistem informasi yang
diperuntukkan oleh manajer eksekutif untuk mendukung perencanaan bisnis dan
menilai performa rencana tersebut.
5. Sistem Pakar (Expert
System). Sistem informasi yang meng-capture dan menghasilkan kembali
pengetahuan ahli pemecahan masalah atau para pengambil keputusan dan
mensimulasikan kembali “pemikiran” ahli tersebut.
6. Sistem Komunikasi dan
Kolaborasi (Communication and Collaboration System). Sistem yang memungkinkan
komunikasi lebih efektif antara orang-orang dalam maupun luar organisasi untuk
meningkatkan kemampuan berkolaborasi.
7. Sistem Otomatisasi
Kantor (Office Automation System). Sistem informasi yang mendukung aktifitas
bisnis kantor secara luas yang menyediakan aliran kerja yang diperbaiki antar
personil.
SUMBER :
Eriyatno.
1999. “Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Jilid Satu. IPB Press,
Bogor. Hal. 26.
Manetsch dan
Park(1979) dikutip dalam Eriyatno. 1999. “Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen”. Jilid
Satu. IPB Press, Bogor.
Jogianto HM.
2005. Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta.
Robert G
Murdick, dkk, Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Jakarta : Erlangga, 1991.
KEKUASAAN
PENDAHULUAN
Kekuasaan
mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia. Karena
kekuasaan sendiri mempunyai sifat yang netral, maka menilai baik atau buruknya
harus dilihat pada penggunaannya bagi keperluan masyarakat. Keuasaan yaitu
kemampuan untu mempengaruhi pihak lain
menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan. Kekuasaan mencakup kemampuan untu memerintah (agar yang diperintah patuh) dan juga untuk
memberi keputusan-keputusan yang secara langsung maupun tidak langsung maupun
tidak langsung memengaruhi tindakan-tindakan pihak lain.
1.
Definisi Kekuasaan
· Max Weber mengataan KEKUASAAN merupakan kesempatan seseorang atau sekelompok orang
untuk menyadaran masyarakat atau kemauan-kemauannya sendiri dengan sekaligus
menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau
golongan-golongan tertentu.Dengan perkataan lain, orang atau orang-orang yang
memilikki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi
tertentu akan mengendalikan atau pemimpin kelompok atau organisasi itu.
· El-Ansyari and Stern (1972)
menjelaskan bahwa kemampuan tersebut diperoleh bila suatu entitas (orang atau organisasi) memiliki sumberdaya kekuatan atau kekuasaan (sources of
power), seperti: kekuasaan karena memiliki kekayaan strategis (strategic assets): memiliki aktivitas
berwujud (tangible assets),
kecerdasan atau keahlian, kekuatan hukum dan politik,
memiliki atau menguasai informasi, dan memiliki hak
untuk menghukum atau memberikan imbalan.
· Emerson (1962) menjelaskan bahwa
kekuatan atau kekuasaan melekat dalam pertukaran
sosial, dan bukanlah atribut dari pelaku pertukaran, karena power akan selalu
ada dalam setiap pertukaran sosial. Oleh
karenanya, definisi kekuatan/kekuasaan dalam konteks hubungan antar entitas
organisasi menurut Emerson (1962)
adalah kemampuan satu pihak mempengaruhi pihak lain untuk mentaati ketentuan
dan atau merubah suatu kondisi yang tidak mendukung keberlangsungan suatu
hubungan. Pengertian yang dibangun Emerson
(1962) lebih diarahkan pada bagaimana satu pihak dapat mengendalikan pihak
lain demi terwujudnya kerjasama yang berkesinambungan, agar pihak yang
bekerjasama dapat disiplin, dan taat azas demi mencapai tujuan kerjasama.
2.
Sumber kekuasaan menurut French dan Raven ada tiga yaitu:
1.
Kedudukan
2.
Kepribadian
3.
Politik
1)
Kekuasaan yang Bersumber pada Kedudukan
Kekuasaan yang bersumber pada
kedudukan terbagi ke dalam beberapa jenis yaitu:
1. Kekuasaan
formal atau legal
Termasuk dalam jenis ini adalah
komandan tentara, kepala dinas, presiden atau perdana menteri dan sebagainya
yang mendapat kekuasaannya karena ditunjuk atau diperkuat dengan peraturan atau
perundangan yang resmi.
2. Kendali
atas sumber dan ganjaran
Majikan yang menggaji karyawannya,
pemilik sawah yang mengupah buruhnya, kepala suku atau kepala kantor yang dapat
memberi ganjaran kepada anggota atau bawahannya dan sebagainya, memimpin
berdasarkan sumber kekuasaan jenis ini.
3. Kendali
atas hukuman
Ganjaran biasanya terkait dengan
hukuman sehingga kendali atas ganjaran biasanya juga terkait dengan kendali
atas hukuman. Walaupun demikian, ada kepemimpinan yang sumbernya hanya kendali
atas hukuman saja. Kepemimpinan jenis ini adalah kepemimpinan yang di dasarkan
pada rasa takut. Contohnya adalah preman-preman yang memunguti pajak dari
pemilik-pemilik toko. Para pemili tokoh mau saja menuruti kehendak para preman
itu karena takut mendapat perlakuan kasar. Demikian pula anak kelas 1 SMP takut
kepada seniornya murid kelas 3 yang suka memukul sehingga kehendak seniornya
itu selalu dituruti.
4. Kendali
atas informasi
Informasi adalah ganjaran positif juga
bagi yang memerlukannya. Oleh karena itu, siapa yang menguasai informasi dapat
menjadi pemimpinan.
5. Kendali
ekologik (lingkungan)
Sumber kekuasaan ini dinamakan juga
perekayasaan situasi (situational engineering), contohnya adalah kendali atas
penempatan jabatan. Seseorang atasan manajer atau kepala bagian personalia,
misalnya mempunyai kekuasaan atas bawahannya karena ia boleh menentukan posisi
anggota-anggotanya. Demikian pula komandan atau kepala suku yang berhak
menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh bawahan dan anggotanya.
2) Kekuasaan
yang Bersumber pada Kepribadian
Kepemimpinan yang bersumber pada
kekuasaan karena kepribadian yang berawal dari sifat-sifat pribadi, yaitu
sebagai berikut:
a. Keahlian
atau keterampilan
Dalam
salat berjamaah dalam agama islam, yang dijadikan pemimpin salat (imam) adalah
yang paling fasih membaca ayat alquran. Disebuah kapal atau pesawat udara,
penerbang yang paling terampillah yang dijadikan nakoda atau kapten.
Pasien-pasien dirumah dirumah sakit menganggap dokter sebagai pemimpin atau
panutan karena dokterlah yang dianggap paling ahli untuk menyembuhkan
penyakitnya.
b. Persahabatan
atau kesetiaan
Sifat
dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada kelompok dapat merupakan sumber
kekuasaan sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin. Ibu-ibu ketua kelompok
arisan, misalnya dipilih karena sifat-sifat pribadi jenis ini. Ibu theresa,
biarawati yang hidupnya sepenuhnya
dibaktikan untuk menolong anak-anak miskin di bombay, dianggap sebagai pemimpin
karena persahabatan dan kesetiannya kepada anak-anak tersebut. Demikian juga
halnya dengan pemimpin yayasan panti asuhan dan lembaga sosial lainnya.
3) Kekuasaan
yang Bersumber Politik
Selanjutnya, kekuasaan yang bersumber
pada politik terdiri atas beberapa jenis
· Kendali atas proses pembuatan keputusan
· Koalisi
· Partisipasi
· Institusionalisasi
Kategori kekuasaan
Menurut French dan Raven (1959)
· Kekuasaan Ganjaran (Reward Power)
Target taat agar ia mendapat ganjaran
yang diyakininya dikuasai atau dikendalikan oleh agent
· Keuasaan koersif (Coercive Power)
Target taat agar ia terhindar dari
hukuman yang diyakininya diatur oleh agent
· Kekuasaan resmi (Legitimate Power )
Target taat karena ia yakin bahwa agent
mempunyai hak untuk membuat ketentuan atau peraturan dan bahwa terget mempunyai
kewajiban untuk taat.
· Kekuasaan keahlian ( Expert Power )
Target taat karena ia yakin atau
percaya bahwa agent mempunyai pengetahuan khusus tentang cara terbaik untuk
melakukan sesuatu.
· Kekuasaan rujukan ( Referent Power )
Target taat karena ia mumuja agent atau
mengindentifikasikan dirinya dengan agent dan mengharapkan persetujuan agent.
Kesimpulan :
Kekuasaan
merupakan sebuah kemampuan seseorang ataupun kelompok dalam memberi pengaruh
pada system yang ada serta kemampuan untuk mempengaruhi pihak
lain untuk mentaati ketentuan dan atau merubah suatu kondisi yang tidak
mendukung keberlangsungan suatu hubungan. Menurut Frend
dan Raven sumber sebuah kekuasaan ada 3 yaitu; kedudukan, kepribadian serta
politik.
DAFTAR PUSTAKA
· Soerjono Soekanto dan Agus Brotosusilo.
R.A. Schermerhon Masyarakat dan Kekuasaan. Jakarta: Rajawali, 1986.
· Surwono, Sarlito W.2005. Psikologi
Sosial (Psikologi kelompok dan Psikologi Terapan). Balai Pustaka, Jakarta.
Nama : Fanni Juliyani
Kelas : 4pa06
n NPM : 12512750