- Back to Home »
- KEKUASAAN
Posted by : Unknown
Minggu, 18 Oktober 2015
PENDAHULUAN
Kekuasaan
mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia. Karena
kekuasaan sendiri mempunyai sifat yang netral, maka menilai baik atau buruknya
harus dilihat pada penggunaannya bagi keperluan masyarakat. Keuasaan yaitu
kemampuan untu mempengaruhi pihak lain
menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan. Kekuasaan mencakup kemampuan untu memerintah (agar yang diperintah patuh) dan juga untuk
memberi keputusan-keputusan yang secara langsung maupun tidak langsung maupun
tidak langsung memengaruhi tindakan-tindakan pihak lain.
1.
Definisi Kekuasaan
· Max Weber mengataan KEKUASAAN merupakan kesempatan seseorang atau sekelompok orang
untuk menyadaran masyarakat atau kemauan-kemauannya sendiri dengan sekaligus
menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau
golongan-golongan tertentu.Dengan perkataan lain, orang atau orang-orang yang
memilikki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi
tertentu akan mengendalikan atau pemimpin kelompok atau organisasi itu.
· El-Ansyari and Stern (1972)
menjelaskan bahwa kemampuan tersebut diperoleh bila suatu entitas (orang atau organisasi) memiliki sumberdaya kekuatan atau kekuasaan (sources of
power), seperti: kekuasaan karena memiliki kekayaan strategis (strategic assets): memiliki aktivitas
berwujud (tangible assets),
kecerdasan atau keahlian, kekuatan hukum dan politik,
memiliki atau menguasai informasi, dan memiliki hak
untuk menghukum atau memberikan imbalan.
· Emerson (1962) menjelaskan bahwa
kekuatan atau kekuasaan melekat dalam pertukaran
sosial, dan bukanlah atribut dari pelaku pertukaran, karena power akan selalu
ada dalam setiap pertukaran sosial. Oleh
karenanya, definisi kekuatan/kekuasaan dalam konteks hubungan antar entitas
organisasi menurut Emerson (1962)
adalah kemampuan satu pihak mempengaruhi pihak lain untuk mentaati ketentuan
dan atau merubah suatu kondisi yang tidak mendukung keberlangsungan suatu
hubungan. Pengertian yang dibangun Emerson
(1962) lebih diarahkan pada bagaimana satu pihak dapat mengendalikan pihak
lain demi terwujudnya kerjasama yang berkesinambungan, agar pihak yang
bekerjasama dapat disiplin, dan taat azas demi mencapai tujuan kerjasama.
2.
Sumber kekuasaan menurut French dan Raven ada tiga yaitu:
1.
Kedudukan
2.
Kepribadian
3.
Politik
1)
Kekuasaan yang Bersumber pada Kedudukan
Kekuasaan yang bersumber pada
kedudukan terbagi ke dalam beberapa jenis yaitu:
1. Kekuasaan
formal atau legal
Termasuk dalam jenis ini adalah
komandan tentara, kepala dinas, presiden atau perdana menteri dan sebagainya
yang mendapat kekuasaannya karena ditunjuk atau diperkuat dengan peraturan atau
perundangan yang resmi.
2. Kendali
atas sumber dan ganjaran
Majikan yang menggaji karyawannya,
pemilik sawah yang mengupah buruhnya, kepala suku atau kepala kantor yang dapat
memberi ganjaran kepada anggota atau bawahannya dan sebagainya, memimpin
berdasarkan sumber kekuasaan jenis ini.
3. Kendali
atas hukuman
Ganjaran biasanya terkait dengan
hukuman sehingga kendali atas ganjaran biasanya juga terkait dengan kendali
atas hukuman. Walaupun demikian, ada kepemimpinan yang sumbernya hanya kendali
atas hukuman saja. Kepemimpinan jenis ini adalah kepemimpinan yang di dasarkan
pada rasa takut. Contohnya adalah preman-preman yang memunguti pajak dari
pemilik-pemilik toko. Para pemili tokoh mau saja menuruti kehendak para preman
itu karena takut mendapat perlakuan kasar. Demikian pula anak kelas 1 SMP takut
kepada seniornya murid kelas 3 yang suka memukul sehingga kehendak seniornya
itu selalu dituruti.
4. Kendali
atas informasi
Informasi adalah ganjaran positif juga
bagi yang memerlukannya. Oleh karena itu, siapa yang menguasai informasi dapat
menjadi pemimpinan.
5. Kendali
ekologik (lingkungan)
Sumber kekuasaan ini dinamakan juga
perekayasaan situasi (situational engineering), contohnya adalah kendali atas
penempatan jabatan. Seseorang atasan manajer atau kepala bagian personalia,
misalnya mempunyai kekuasaan atas bawahannya karena ia boleh menentukan posisi
anggota-anggotanya. Demikian pula komandan atau kepala suku yang berhak
menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh bawahan dan anggotanya.
2) Kekuasaan
yang Bersumber pada Kepribadian
Kepemimpinan yang bersumber pada
kekuasaan karena kepribadian yang berawal dari sifat-sifat pribadi, yaitu
sebagai berikut:
a. Keahlian
atau keterampilan
Dalam
salat berjamaah dalam agama islam, yang dijadikan pemimpin salat (imam) adalah
yang paling fasih membaca ayat alquran. Disebuah kapal atau pesawat udara,
penerbang yang paling terampillah yang dijadikan nakoda atau kapten.
Pasien-pasien dirumah dirumah sakit menganggap dokter sebagai pemimpin atau
panutan karena dokterlah yang dianggap paling ahli untuk menyembuhkan
penyakitnya.
b. Persahabatan
atau kesetiaan
Sifat
dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada kelompok dapat merupakan sumber
kekuasaan sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin. Ibu-ibu ketua kelompok
arisan, misalnya dipilih karena sifat-sifat pribadi jenis ini. Ibu theresa,
biarawati yang hidupnya sepenuhnya
dibaktikan untuk menolong anak-anak miskin di bombay, dianggap sebagai pemimpin
karena persahabatan dan kesetiannya kepada anak-anak tersebut. Demikian juga
halnya dengan pemimpin yayasan panti asuhan dan lembaga sosial lainnya.
3) Kekuasaan
yang Bersumber Politik
Selanjutnya, kekuasaan yang bersumber
pada politik terdiri atas beberapa jenis
· Kendali atas proses pembuatan keputusan
· Koalisi
· Partisipasi
· Institusionalisasi
Kategori kekuasaan
Menurut French dan Raven (1959)
· Kekuasaan Ganjaran (Reward Power)
Target taat agar ia mendapat ganjaran
yang diyakininya dikuasai atau dikendalikan oleh agent
· Keuasaan koersif (Coercive Power)
Target taat agar ia terhindar dari
hukuman yang diyakininya diatur oleh agent
· Kekuasaan resmi (Legitimate Power )
Target taat karena ia yakin bahwa agent
mempunyai hak untuk membuat ketentuan atau peraturan dan bahwa terget mempunyai
kewajiban untuk taat.
· Kekuasaan keahlian ( Expert Power )
Target taat karena ia yakin atau
percaya bahwa agent mempunyai pengetahuan khusus tentang cara terbaik untuk
melakukan sesuatu.
· Kekuasaan rujukan ( Referent Power )
Target taat karena ia mumuja agent atau
mengindentifikasikan dirinya dengan agent dan mengharapkan persetujuan agent.
Kesimpulan :
Kekuasaan
merupakan sebuah kemampuan seseorang ataupun kelompok dalam memberi pengaruh
pada system yang ada serta kemampuan untuk mempengaruhi pihak
lain untuk mentaati ketentuan dan atau merubah suatu kondisi yang tidak
mendukung keberlangsungan suatu hubungan. Menurut Frend
dan Raven sumber sebuah kekuasaan ada 3 yaitu; kedudukan, kepribadian serta
politik.
DAFTAR PUSTAKA
· Soerjono Soekanto dan Agus Brotosusilo.
R.A. Schermerhon Masyarakat dan Kekuasaan. Jakarta: Rajawali, 1986.
· Surwono, Sarlito W.2005. Psikologi
Sosial (Psikologi kelompok dan Psikologi Terapan). Balai Pustaka, Jakarta.
Nama : Fanni Juliyani
Kelas : 4pa06
n NPM : 12512750