- Back to Home »
- ANGGOTA SISTEM TATA SURYA
Posted by : Unknown
Sabtu, 06 April 2013
TATA SURYA
Gambaran umum Tata Surya (Ukuran planet digambarkan
sesuai skala, sedangkan jaraknya tidak): Matahari, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Ceres, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, Haumea, Makemake dan Eris.
Tata Surya adalah kumpulan
benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek
tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan
benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya
terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan
terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di
luar bagian yang terluar. Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata
Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang
diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali
Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid;
dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya
diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km). Enam dari
kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar
dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri
dari debu dan partikel lain.
BINTANG
Bintang
adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan
cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah
matahari, sedangkan Matahari sendiri dikelilingi oleh planet-planet anggota
tata surya seperti pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus,
uranus, neptunus dan jupiter. Pojok
Pedia Menurut
ilmu astronomi, definisi bintang adalah semua benda masif (bermassa antara 0,08
hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan
energi melalui reaksi fusi nuklir. Oleh karena itulah bintang katai memiliki
warna lebih putih dan bintang neutron yang sudah tak pernah memancarkan cahaya
atau energi tetap disebut juga dengan bintang. Matahari adalah jenis bintang
yang terdekat dengan bumi, dimana Matahari memiliki jarak dengan bumi sekitar
149,680,000 kilometer serta diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang
Centaurus yang berjarak kurang lebih empat tahun cahaya.
Gambar
: Bintang yang ada dilangit.
MATAHARI
Gambar
: Matahari dilihat dari spektrum sinar-X
Matahari adalah bintang induk Tata
Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang
cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan
sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa
dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik. Matahari
dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran
tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan
dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk
cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram
Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan
nilai luminositas sebuah bintang
terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih
cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama, dan Matahari letaknya
persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang
dan lebih panas dari Matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang
lebih redup dan dingin adalah umum. Dipercayai bahwa posisi Matahari pada deret
utama secara umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang,
karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini
Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat
kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang. Matahari
secara metalisitas dikategorikan sebagai
bintang "populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada
tingkat evolusi alam
semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat
daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi)
dibandingkan dengan bintang "populasi II". Unsur-unsur yang lebih
berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di
dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi
pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh
unsur-unsur yang lebih berat ini. Bintang-bintang tertua mengandung sangat
sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih
tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh
penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah
hasil penggumpalan metal.
PLANET
Planet
adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet
tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet
yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang
seperti planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar. Pojok Pedia Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang
berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang
tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya
sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang (Matahari).
Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang disebut Satelit
yang beredar mengelilingi planet. Pada intinya planet dalam tata surya
dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama dimiliki oleh jenis Planet
Terestrial; dimana planet ini merupakan planet yang memiliki sifat “kebumian”
baik ukuran, massa, massa jenis, maupun komposisi kimianya (mereka semua
memiliki permukaan padat). Yang termasuk dalam Planet Terestrial adalah
Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan kelompok planet dalam tata surya
yang kedua adalah kelompok Planet Jovian; planet ini tidak memiliki sifat
“kebumian”. Planet dalam kelompok Jovian tersusun atas kumpulan gas. Gas-gas
ini memiliki ukuran yang besar tanpa permukaan padat yang bisa di pijak.
Planet-planet ini memiliki tekanan yang besar sehingga bisa menghancurkan
segala sesuatu yang masuk ke dalam atmosfernya. Contoh planet dalam kategori
kedua ini adalah Planet Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet-planet
yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria,
antara lain sebagai berikut: Berdasarkan massanya, planet dapat dikelompokan
menjadi dua macam, yakni planet bermassa besar (Superior planet), planet ini
terdiri atas (Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus) dan Planet bermassa kecil
(Inferior Planet), terdiri atas (Merkurius, Venus, Bumi, Mars). Berdasarkan
jaraknya ke matahari, planet dapat dibedakan atas planet dalam dan planet luar.
Gambar : Raksasa-raksasa gas dalam
Tata Surya dan Matahari, berdasarkan skala Keempat planet luar, yang disebut
juga planet raksasa gas (gas giant) atau planet jovian.
Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial
planet) memiliki komposisi batuan yang padat, hampir tidak mempunyai atau
tidak mempunyai satelit dan tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi
Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti
silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan nikel
yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya memiliki kawah
meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah
pecahan. Planet yang letaknya di antara Matahari dan bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior. Dan keempat planet luar,
yang disebut juga planet raksasa gas (gas giant), atau planet jovian, secara keseluruhan mencakup
99 persen massa yang mengorbit Matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian besar
mengandung hidrogen dan helium; Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih
besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai
raksasa es. Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski hanya
sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi.
ASTEROID
Asteroid adalah planet-planet kecil yang beredar mengelilingi matahari.
Asteroid (artinya “seperti bintang”) disebut juga planetoid (artinya “planet
kecil”). Tempat peredaran asteroid menyebar di antara lintasan peredaran planet Mars dan Yupiter, dan membentuk sabuk yang bagian tengahnya
berjarak lebih kurang 2.8 satuan astronomi (sa) dari matahari. Disamping itu, asteroid
merupakan benda berbatu yang berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi
lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda
dengan komet dari penampakan visualnya.
Gambar : Asteroid melintas di
angkasaPojok Pedia
KOMET
Komet adalah
badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan
terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit
tinggi, secara umum perihelion-nya
terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam,
dekatnya jarak dari Matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan
berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering
dapat dilihat dengan mata telanjang. Komet berperioda pendek memiliki
kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun. Sedangkan komet berperioda
panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek dipercaya
berasal dari Sabuk
Kuiper, sedangkan
komet berperioda panjang, seperti Hale-bopp, berasal dari Awan Oort. Banyak kelompok komet, seperti Kreutz Sungrazers, terbentuk dari pecahan sebuah induk
tunggal. Sebagian komet berorbit hiperbolik mungking berasal dari luar Tata
Surya, tetapi menentukan jalur orbitnya secara pasti sangatlah sulit. Komet tua
yang bahan volatilesnya telah habis karena panas Matahari sering dikategorikan
sebagai asteroid. Komet mempunyai
arti “si rambut panjang”. Di Indonesia, komet dikenal dengan sebutan
bintang berekor, bintang sapu, atau bintang kemukus, karena sesuai dengan
penampakannya. Komet mengedari matahari dengan lintasan peredaran bentuk elips
yang pipih. Bagian-bagian sebuah komet adalah inti, koma, awan hidrogen dan
ekor. Kita dapat melihat ekor komet, karena gas-gas dan debu yang diangkut oleh
komet memantulkan cahaya matahari, dan sebagian gas-gas, debu menyerap sinar
ultraviolet dan mengeluarkannya dalam bentuk cahaya tampak. Dengan demikian
ekor komet adalah gas bercahaya yang terbentuk ketika komet lewat di dekat
matahari. Komet tampak paling terang dengan ekor paling panjang ketika berada
di titik terdekat (titik perihelium) dari matahari. Setelah mencapai
perihelium, komet bergerak menjauhi matahari. Dalam perjalanannya di ruang
angkasa, komet kehilangan sebagian massanya sehingga ekornya semakin pendek dan
memudar secara perlahan, akhirnya komet kehilangan sebagian massanya dan
menghilang di angkasa (langit) sebagai bongkahan batuan komet. Tetapi bongkah
batuan terus berlanjut mengitari matahari. Jadi, ekor komet berubah-ubah
panjangnya sesuai dengan jaraknya dari matahari. Salah satu komet yang
berukuran besar dan terkenal adalah komet Halley. Komet ini mengelilingi
matahari 76 tahun sekali dan terakhir tampak dari bumi pada tahun 1986. Edmund Halley
adalah orang pertama yang membuktikan bahwa komet beredar mengelilingi matahari
seperti planet-planet dengan lintasan berupa elips yang sangat pipih. Komet
sendiri terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan
gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari. Ketika mendekati
matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor.
Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang
berbeda-beda. Panjang “ekor” komet dapat mencapai jutaan km.
Gambar
: Komet
METEOR
Gambar : langit disaat terjadi hujan meteor.
Pranala luar
- (Indonesia) Animasi interaktif Tata Surya dalam bahasa Indonesia
- (Indonesia) Sebuah applet yang menunjukkan lokasi pada saat ini bintang-bintang dan planet-planet di langit malam.
- (Inggris) Animasi interaktif planet-planet (145 tingkat zoom dan sejumlah efek waktu)
- (Inggris) solarviews.com, tampilan multimedia Tata Surya.
- (Inggris) Simulator Tata Surya milik NASA
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Suryah
NAMA : FANNI JULIYANI
KELAS : 1PA04
NPM : 12512750
NAMA : FANNI JULIYANI
KELAS : 1PA04
NPM : 12512750
visit here ^_^
BalasHapushttp://psycholozy.blogspot.com/2013/04/anggota-sistem-tata-surya.html