- Back to Home »
- PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP INTERPESONAL
Posted by : Unknown
Sabtu, 23 November 2013
Fenomena interpersonal di internet
Jejaring
sosial membantu kita untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, pacar, dan
semuanya dengan mudah. Dengan adanya jaringan sosial, kita bisa dengan mudah
pula mendapatkan informasi. Informasi itu sendiri pun bisa menyebar dengan
cepat. Kali ini saya akan menulis sedikit tentang fenomena yang sedang gencar
yaitu hubungan interpersonal di internet yang salah satunya lewat media
jaringan sosial. Saya sudah sering menemukan banyak orang yang menjalin
hubungan khusus melalui jaringan sosial. Salah satunya adalah sahabat saya. Dia
menjalin hubungan dengan seorang laki-laki asal Inggris yang awal pertemuan
mereka bertemu di Facebook. Tetapi hubungan itu tidak berlangsung lama. Begitu
juga dengan saya sendiri, pernah berteman dekat dengan seorang perempuan sebaya
yang berasal dari Italia. Saya dengan Federica juga bertemu di media sosial
Facebook. Namun pertemanan tersebut hanya bertahan beberapa bulan saja karena
mungkin ada faktor eksternal dari Facebooknya. Hambatan dari hubungan
interpersonal diinternet menurut saya apabila kita benjalin hubungan
interpersonal dengan orang-orang berbeda bahasa mungkin akan menghambat
komunikasi, begitu juga dengan koneksi internet, apabila jaringan internet
tersebut bisa dibilang "lola" mungkin akan sangat menghambat
komunikasi/hubungan interpersonal di internet. Selain hubungan interpersonal di
internet dengan orang-orang di luar Negara Indonesia, saya sering menemukan
banyak teman baik di Indonesia lewat Twitter maupun Facebook. Ya, saya
bersyukur bisa mempunyai teman baik dimanapun. Dengan begitu kita bisa
mengetahui informasi apapun dengan cepat dan baik tentunya. Selagi kita bisa
memanfaatkan dengan positif informasi dari teman atau siapapun, semua akan
berdampak baik pula. Segala sesuatu disamping memiliki dampak positif pasti
didampingin dengan dampak negatif. nah, dampak negatif dari interpersonal di
internet ini adalah adanya kasus kriminalitas seperti yang sudah sering kita
lihat di televisi. Banyaknya anak gadis yang diculik melalui modus-modus di
Facebook. Awalnya mereka mungkin hanya "janjian" untuk bertemu, tapi
karna ada kesempatan untuk melakukan tindakan kriminal apapun bisa terjadi,
mungkin di culik, perkosa, semua bisa terjadi kalau kita dari sekarang tidak
berhati-hati dengan orang-orang di media sosial yang dengan mudahnya mengajak
untuk bertemu. Disamping itu, banyak pula tindakan kriminal seperti penipuan.
Jaman sekarang ini sudah banyak orang-orang yang berjualan melalui media
sosial. Apabila kita tidak berhati-hati dalam membeli barang, kita bisa menjadi
korban penipuan. Sudah sering sekali saat belanja online, uang sudah ditransfer
tetapi barang tidak dikirim. Ada juga dampak negatif lain yaitu Cyber
Cheating atau perselingkuhan. Ketika seseorang yang secara nyata memiliki
pasangan di dunia nyata, mereka bisa memiliki pasangan juga didunia maya.
Contohnya , pria beristri memiliki sebuah akun di jejaring sosial, sedangkan
istrinya tidak. Tanpa sepengetahuan istrinya, si suami memasang status 'single'
di akun jejaring sosialnya itu. Sehingga secara tidak langsung, pria beristri
ini berkesempatan untuk memiliki gadis single lainnya. Cyber Flirting
adalah merayu atau menggoda yang dilakukan dalam dunia maya. Dikategorikan
negatif karena terkadang si penggoda tidak menggunakan bahasa yang baik atau
bahkan si penggoda ini adalah penyamar pada suatu akun. Maksudnya, karna banyak
terjadi penipuan identitas pada dunia maya, bisa jadi si penggoda ini
menggunakan akun teman atau bahkan musuhnya untuk menggoda orang lain (bisa
dalam jejaring sosial atau game online). Hal itu bisa membuat masalah pada
pemilik akun aslinya. Atau jika si penggoda menggunakan akun dirinya sendiri
pada jejaring sosial lalu menggoda orang lain yang ternyata telah memiliki
pasangan, mungkin dia akan mendapatkan masalah dari pasangan orang yang telah
dia goda, tidak menutup kemungkinan si penggoda ini akan di bully atau tindakan
yang tidak wajar lainnya. Maka dari itu saya harapkan semua pengguna internet
bisa memanfaatkan internet dengan baik.
Referensi
:
1.
Suler,
J. (1998). The psychology of cyberspace. Departemen of Psychology Science and
Technology Center Rider University.
2.
Ben-Ze’ev,
A. (2004). Love online : Emotions on the internet. New York : Contributions to
the conceptual foundations of computer-supported cooperative work (CSCW) London
: Springer.
Nama : Fanni Juliyani
Kelas : 2pa06
NPM : 12512750