- Back to Home »
- PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP TRANSPERSONAL
Posted by : Unknown
Jumat, 06 Desember 2013
GLOBAL BRAIN DAN PERAN INTERNET
Kemajuan teknologi saat ini semakin
mempermudah semua orang untuk mengakses internet, kini internet tidak lagi
hanya dapat diakses melalui komputer, akses internet melalui handphone juga semakin mudah.
Kemudahan ini mempunyai dampak yang sangat besar efeknya, baik efek positif
maupun efek negatif.
Efek positif yang didapat karena
semakin mudahnya akses internet antara lain adalah masyarakat akan menjadi
lebih aware dan pintar karena
informasi yang tersedia di internet,, kesenjangan informasi juga akan semakin
berkurang karena semua orang bisa mendapat informasi yang sama melalui
internet, akan tetapi akan selalu ada dua sisi dari seemua hal, efek negatif
dari internet pun tidak kalah besar dari efek positif yang diberikan.
Kemudahan akses internet apabila tidak diawasi penggunaannya akan berakibat
fatal, karena bisa saja informasi-informasi yang kurang baik atau bahkan
informasi yang salah bisa diakses oleh orang-orang yang tidak bisa menyaring
informasi tersebut kemudian mempunyai dampak yang besar tidak hanya bagi
dirinya tapi juga bagi orang lain disekitarnya.
Apabila ditinjau dari segi positif
terhadap psikologis seseorang internet mempunyai dampak sebagai berikut:
a.
Membuat masyarakat menjadi lebih inovatif dan kreatif karena mudahnya akses
informasi yang diberikan internet.
b.
Membuat masyarakat lebih sadar mengenai hal-hal yang terjadi disekitarnya.
c.
Mengikis kesenjangan informasi antara masyarakat desa dan kota, karena
masyarakat desa pun kini bisa mengakses informasi yang sama dengan masyarakat
yang ada di perkotaan.
Sedangkan efek negatif yang
diberikan internet dilihat dari psikologisnya adalah sebagai berikut:
a.
Mengikis kecintaan masyarakat kepada budaya aslinya, akses mudah yang diberikan
internet mengenai dunia luar bisa mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
b.
Mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi sekularisme.
c.
Merusak moral mayarakat dengan banyaknya situs porno dan perjudian.
Mediasi
adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang
netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu
pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh
kedua belah pihak.
Mediasi disebut emergent mediation
apabila mediatornya merupakan anggota dari sistem sosial pihak-pihak yang
bertikai, memiliki hubungan lama dengan pihak-pihak yang bertikai,
berkepentingan dengan hasil perundingan, atau ingin memberikan kesan yang baik
misalnya sebagai teman yang solider.
Pengertian mediasi menurut Priatna
Abdurrasyid yaitu suatu proses damai dimana para pihak yang bersengketa
menyerahkan penyelesaiannya kepada seorang mediator (seseorang yg mengatur
pertemuan antara 2 pihak atau lebih yg bersengketa) untuk mencapai hasil akhir
yang adil, tanpa biaya besar besar tetapi tetap efektif dan diterima sepenuhnya
oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak ketiga (mediator) berperan
sebagai pendamping dan penasihat. Sebagai salah satu mekanisme menyelesaikan
sengketa, mediasi digunakan di banyak masyarakat dan diterapkan kepada berbagai
kasus konflik.
b. Model
of Consciousness
Model of Consciousness adalah
penjelasan teoritis yang menghubungkan antara bagian kesadaran dalam otak
manusia dan fenomena kesadaran. Model of consciousneess antara lain:
-
Global Workspace Models, dikemukakan oleh Baars (1988)
-
Multiple Draft Theory, dikemukakan oleh Daniel Dennett (1991)
-
The Dynamic Core, dikemukakan oleh Tononi and Edelman (1998)
-
Information Integration dikemukakan oleh Tononi (2004)
-
Thalamocortical rhythms dikemukakan oleh Llinas, Ribary, Contreras &
Pedroarena (1998)
-
Coalitions of Neurons dikemukakan oleh Crick and Koch (1990)
-
Field Models dikemukakan oleh Kinsbourne (1988)
Meskipun teori mengenai model of
consciousness sangat beragam, namun benang merrah dari semua pendekatan yang
beragam tersebut adalah mempelajari korelasi antara aktivitas otak dan aspek
kesadaran manusia.
c.
Collective Unconsciousness
Adalah bagian dari psikoanalisis
yang dikemukakan oleh Carl Jung, collective
unconsciousness adalah bagian dari unconscious mind yang terdapat di dalam manusia dan semua bentuk
kehidupan yang memiliki sistem saraf, dan menjelaskan bagaimana struktur dari psyche secara otomatis mengorganisir
berbagai macam pengalaman.
Referensi
:
1.
Flynn,
N. & Khan, R. (2003). E-mail rules. United States of America : AMACOM
2.
Gackenbach,
J. (2007). Psychology and the internet : Intrapersonal, interpersonal, and transpersonal
implications. Kanada :Academic Press. (Demografi, dll)
Nama
: Fanni Juliyani
Kelas
: 2pa06
NPM
: 12512750