Posted by : Unknown Minggu, 19 Oktober 2014

PENGORGANISASIAN STRUKTUR MANAJEMEN 

1. Pengertian Struktur Organises
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

                2. Pengorganisasian Sebagai Fungsi Manajemen
                Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen meliputi :
a.    Organisasi Formal
      b.    Organisasi Inform

ACTUATING DALAM MANAJEMEN

1. Pengertian Actuating Dalam Manajemen
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

2. Pentingnya Actuating Dalam Manajemen
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agarsemua agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapaisasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. artinya menggerakkan orang-orang agarmau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.

 3. Prinsip Actuating Manajemen
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan atau actuating antara lain:
·      Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
·      Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
·      Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
·      Menghargai hasil yang baik dan sempurna
·      Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
·      Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
·      Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN

 1. Pengertian Controlling (mengendalikan)
Pengawasan, Pengendalian atau Controlling adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.

 2. Langkah-Langkah Dalam Kontrol
            Dalam proses pengendalian (kontrol) dibutuhkan langkah-langkah seperti berikut ini :
1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan menjadi dasar pengendalian.
2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan bila ada.
4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.

 3. Kontrol Sebagai Fungsi Manajemen
1  Penentuan masalah
2. Penetapan Tujuan
3. Penetapan tugas dan sumber daya penunjang
4. Menggerakan dan mengarahkan
5. Memiliki keberhasilan SDM

MOTIVASI

1.  Pengertian Motivasi  
motivasi adalah  suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaiam kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu.
2. Motivasi Kerja
Motivasi kerja dapat dipandang sebagai satu ciri yang yang ada pada calon tenaga kerja ketika diterima masuk bekerja diperusahaan, dibawa masuk oleh tenaga kerja. Selama bekerja, motivasi kerja tenaga kerja mengalami perubahan-perubahan sebagai hasil interaksi antara tenaga kerja dengan lingkungan kerjaannya, sehingga dapat pula dipandang sebagai keluaran dari tenaga kerja. Tergantung apa yang dialami selama ia bekerja, dan tergantung bagaimana ia persepsikan imbalan yang diberikan kepadanya atas unjuk kerjanya ia akan mengalami kenaikan atau penurunan dari motivasi kerjanya.
3. Teori Motivasi
Banyak teori motivasi yang telah dikembangkan. Dari teori-teori motivasi yang ada, ada yang lebih menekankan pada “Apa” yang memotiviasi tenaga kerja, yaitu teori motivasi isi, dan ada yang memusatkan perhatiannya pada “Bagaimana” proses motivasi berlangsung, yaitu teori motivasi proses. Teori motivasi isi berkeyakinan tentang adanya kondisi internal dalam individu yang dinamakan kebutuhan atau motif. Teori proses bersibuk diri dengan menemu kenali dan memperlajari proses-proses yang memprakasai, mempertahankan dan mengakhiri prilaku.
Empat  dari teori motivasi isi yaitu :
1. Teori tata tingkat-kebutuhan
2. Teori eksistensi-relasi-pertumbuhan
3. Teori dua faktor
4. Teori berprestasi
Empat dari teori motivasi proses yaitu :
1. Teori pengukuran
2. Teori  tujuan
3. Teori expexctancy
4. Teori equity

KEPUASAN KERJA
1. Pengertian Kepuasan Kerja
            Dari batasan Locke (1982) dapat disimpulkan adanya dua unsur yang penting dalam kepuasan kerja, yaitu nilai-nilai pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan dasar. Nilai-nilai pekerjaan merupakan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan tugas pekerjaan. Yang ingin dicapai ialah nila-nilai pekerjaan yang dianggap penting oleh individu. Kepuasan kerja merupakan hasil dari tenaga kerja yang berkaitan  dengan motivasi kerja.
            Howell dan Dipboye (1986) memandang kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya.


2. Aspek-Aspek Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja secara keseluruhan bagi seorang individu adalah jumalah dari kepuasan kerja dari setiap aspek pekerjaan dikalikan dengan derajat pentingnya aspek dari pekerjaan bagi individu. Misalnya untuk seseorang tenaga kerja, satu aspek dari pekerjaanya (misalnya : peluang untuk maju) sangat penting, lebih penting dari aspek-aspek pekerjaan lain (misalnya penghargaan), maka untuk tenaga kerja tersebut kemajuan harus dibobot lebih tinggi dari pada penghargaan.

3. Faktor Penentu Kepuasan Kerja 
            Banyak factor yang telah diteliti sebagai faktor-faktor yang mungkin menetukan kepuasan kerja. Berikut ditinjau faktor-faktor :
1. Ciri-ciri intrinsik pekerjaan
2. Gaji penghasilan, imbalan yang dirasakan adil(equitable reward)
3. Penyeliaan
4. Rekan-rakan sejawat yang menunjang
5. Kondisi kerja yang menunjang

CONTOH KASUS

Disebuah pabrik pengalengan soda yang menggunakan sistem ban berjalan, banyak pekerjaan tidak memenuhi persyaratan karakteristik seperti yang disebutkan diatas. Misalnya, sekelompok pekerja hanya diberi tugas menjalankan mesin pengisi kaleng. Karakteristik pekerjaan mereka sebagai pengisi kaleng soda adalah sebagai berikut  :
Task identity (identitas tugas) : Karena pekerja hanya bertugas mengisi kaleng, mereka tidak dapat melihat keseluruhan proses kerja mulai dari awal (ketika kaleng-kaleng kosong diantarkan ke pabrik) hingga akhir (ketika dus-dus berisi soda kaleng diangkat ke truk, siap diantarkan).   
Task significance (signifikansi tugas): Para pekerja bisa jadi merasa bahwa pekerjaan mereka tidaklah penting, karena mereka tidak bisa melihat bagaimana pekerjaan mereka pada akhirnya mempengaruhi karyawan lain diperusahaan tersebut atau pembeli soda kaleng.
Skill variety (variasi keahlian): Pekerjaan ini hanya membutuhkan satu jenis keahlian, yaitu mengisi kaleng soda. 
Autonomy (otonomi): Para pekerja tidak memiliki pilihan atau kontrol dalam pekerjaan mereka karena mereka harus terus mengisi kaleng yang datang dari ban berjalan.
Feedback (umpan balik): Para pekerja tidak mendapatkan umpan balik sehingga mereka tidak mengetahui apakah mereka telah bekerja dengan baik atau tidak.
Dalam situasi seperti ini, para pekerja tidak mempunyai alasan untuk merasa antusias, termotivasi, atau merasa puas akan pekerjaan mereka. Perbedaan individual tetaplah mempengaruhi sehingga ada orang yang tidak terlalu peduli pada karakteristik dari pekerjaan mereka. Namun penelitian menunjukkan bahwa karakteristik intrisik pekerjaan tetap memiliki korelasi dengan kepuasan kerja, bahkan bagi mereka yang tidak terlalu menginginkan pertumbuhan diri pribadi (Judge et al, 2001).
 
Selain karakteristik pekerjaan itu sendiri, aspek lain dari tempat kerja yang dapat mempengaruhi motivasi adalah Goal Setting (Penetapan Target). Menurut prinsip Penetapan Target, karyawan akan termotivasi untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi jika mereka memiliki target yang spesifik (Locke & Latham, dalam Donovan, 2001).


DAFTAR PUSTAKA

Stoner, J.A.F., Sitrait, A. (1993). Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Psikologi Industri dan Organisasi/oleh Ashar Sunyoto Munandar, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2001
Hackman, J., G. Oldham. 1976. “Motivation through the Design of Work. Test of the Theory”, Organizational Behavior and Human Performance.

Lawler III, E.E 1973. Motivation in Work Organizations, Brooks/Cole, Monterey, CA.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Fanni Juliyani - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -