- Back to Home »
- STUDI KASUS PADA DIRI SENDIRI
Posted by : Unknown
Sabtu, 05 Juli 2014
KESEHATAN MENTAL
STUDI
KASUS PADA DIRI SENDIRI :
1 1.
Ketika hari libur saya terbiasa bangun
siang bahkan mandipun sehari Cuma hanya 1x, biasanya mandi batasannya 2x
malahan saya hanya 1x itu dilakukan pada hari libur yaitu ketika tidak ada hari
perkuliahan dan hari minggu. Disini saya dapat mengubahnya yang tadinya terbiasa
saya bangun siang yang hanya mandi 1x saya dapat terbiasa kembali mandi sehari
2x. perubahan ini saya lakukan untuk kebaikan saya agar tidak terbiasa sampai
saya nikah nanti.
2 2.
Saya males membaca buku pada hal saya
sering beli buku yang disuru oleh dosen saya tapi saya males membacanya karna
setiap dosen memerintah untuk membeli buku justru Cuma hanya disuru beli tapi
tidak digunakan dimata kuliah saya. Saya sempat kesal sudah membeli buku dan
mengeluarkan uang tapi apa daya sudah terjadi, jadi buku itu saya tumpuk
dilemari buku saya. Dan pada akhirnya saya terkadang suka membaca buku itu
karna saya kadang merasa jenuh dirumah jadi saya iseng-iseng membaca buku
tersebut intiya saya dapat mengambil hikmahnya saja yaitu mendapat wawasan dari
buku tersebut.
3 3.
Entah kenapa saya suka sensi dan marah-marah
yang engga jelas kepada disekeliling saya yaitu adiknya, teman, bahkan kepada
pacar saya hehehhe. Sensi itu terjadi ketika saya datang bulan (haid). Entah kenapa
sensi itu selalu datang ketika saya datang bulan (haid). Mungkin karna
faktornya saya merasakan kesakitan pada datang bulan (haid) yaitu pinggang dan
perut merasa kesakitan apa lagi diseluruh tubuh saya merasa pegel-pegel. Efek dari
situlah sensi saya mulai terjadi. Tetapi saya berusaha ketika saya mengalami
datang bulan (haid) saya berusaha untuk tidak sensi dan marah-marah yang engga
jelas apa lagi masalah sepele tapi dibesar-besarkan. Saya berusaha mengubahnya
itu karna jika terbiasa nanti berdampak negatif dan bisa menimbulkan bahaya
disekitarnya. Saya tidak ingin terjadi seperti itu.
Dari
ke-3 kasus pada diri saya sendiri itu saya sudah meceritakan perilaku saya yang negatif
dan berubah menjadi positif. Saya dapat melakukan perilaku itu tapi saya dapat
mengubahnyayang tadinya menjadi negatif dapat kembali mejadi yang positif, itu berdasarkan “Teori Menetapkan Tujuan”. Mendefinisikan perilaku sasaran
anda sangat penting untuk menentukan target perilaku dalam hal perilaku. Kita ingin
mengurangi atau menghilangkan masalah perilaku negatif dan meningkatkan perilaku yang positif. Menetapkan
tujuan yang dapat dicapai membuat program perbaikan diri untuk memilih tujuan
yang berlalu ambisius atau tidak realistis.
NAMA
: FANNI JULIYANI
KELAS
: 2PA06
NPM
: 12512750